News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Turki

Update Gempa Turki-Suriah: Total Korban Tewas Capai 40.918 Orang

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengungsi Suriah berlindung di Masjid Sultan Ibrahim di kota Jableh yang dikuasai rezim, barat laut ibu kota Damaskus, pada 12 Februari 2023 menyusul gempa mematikan di Turki dan Suriah. - Jumlah korban tewas akibat gempa Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) meningkat menjadi 40.918 orang.

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban tewas akibat gempa Turki dan Suriah meningkat menjadi 40.918 orang pada Rabu (15/2/2023)

Tim penyelamat masih mencari korban yang terperangkap dalam reruntuhan.

Dikutip NY Times, ada secercah harapan setelah tim SAR di Turki menyelamatkan sembilan orang dari puing-puing pada Selasa (14/2/2023).

Berikut ini perkembangan terbaru dirangkum Tribunnews.com Rabu (15/2/2023):

Korban tewas

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan jumlah korban tewas resmi di Turki mencapai 35.418.

Baca juga: Perintah Menhan Prabowo Subianto, Pesawat Hercules C-130 Diperbantukan di Turki Sampai 20 Februari

Sementara korban Suriah telah meningkat menjadi lebih dari 5.500, menurut badan kemanusiaan PBB.

Jutaan anak membutuhkan bantuan kemanusiaan.

UNICEF mencatat bahwa 4,6 juta anak tinggal di 10 provinsi Turki yang hancur karena gempa.

"Ada 2,5 juta anak terkena dampak di Suriah," ungkap UNICEF.

“UNICEF khawatir ribuan anak telah terbunuh,” kata Juru bicara UNICEF, James Elder seperti dikutip Al Jazeera.

Elder memperingatkan bahwa bahkan tanpa angka yang diverifikasi, secara tragis jelas bahwa angka tersebut akan terus bertambah.

Baca juga: Jumlah Dokter Cukup, Relawan Disarankan Tidak Lanjutkan Perjalanan ke Turki

Remaja diselamatkan setelah 198 jam

Menurut laporan TRT, para tim penyelamat menggali Muhammed Cafer Cetin (18) dari puing-puing banguan, 198 jam setelah gempa menghancurkan tempat tinggalnya.

Turki butuh aturan konstruksi yang lebih ketat

Erdogan mengatakan penegakan peraturan bangunan yang lebih ketat diperlukan di negara itu setelah gempa kuat yang mengguncang Turki selatan pekan lalu, menewaskan puluhan ribu orang.

Presiden Turki itu mengatakan bangunan yang runtuh mengingatkan pemerintah akan perlunya aturan konstruksi yang lebih ketat dalam pidato yang disiarkan televisi.

Dia menambahkan bahwa pemerintahnya akan terus bekerja sampai orang terakhir diselamatkan dari reruntuhan di daerah yang dilanda gempa.

Baca juga: Emergency Medical Team Indonesia Tiba di Hatay Turki, Siap Bangun RS Lapangan

Seorang tentara Turki berjalan di antara bangunan yang hancur di Hatay, pada 12 Februari 2023, setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu. - Jumlah korban tewas akibat gempa Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) meningkat menjadi 40.918 orang.(Photo by Yasin AKGUL / AFP) (AFP/YASIN AKGUL)

Lebih banyak bantuan mencapai Suriah

Sebuah pesawat bantuan Saudi yang membawa 35 ton makanan dan bantuan lainnya tiba di Bandara Internasional Aleppo di Suriah pada Selasa (14/2/2023), di bagian dari negara terbagi yang dikendalikan oleh pemerintah.

Lusinan kelompok bantuan yang bekerja di Suriah mendesak peningkatan dukungan internasional.

Presiden Suriah, Bashar al-Assad setuju untuk membuka lebih banyak penyeberangan perbatasan dengan Turki sehingga bantuan dapat disalurkan ke daerah-daerah yang terkena

Penduduk Idlib: Para penyintas telah kehilangan segalanya

Seorang aktivis dan penduduk Idlid, Abdulkafi Alhamdo mengatakan petugas penyelamat masih terus mencari korban selamat di bawah reruntuhan.

"(Bahkan) saat peluang untuk mendapatkan orang hidup hampir nol," katanya.

Baca juga: Video Viral Dua Perawat di Turki Pertaruhkan Nyawa untuk Melindungi Bayi Saat Gempa Dahsyat Melanda

Kerabat korban merasa hangat dengan api di samping puing-puing bangunan yang runtuh, saat tim penyelamat terus mencari korban dan penyintas, setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda wilayah perbatasan Turki dan Suriah awal pekan ini, di Kahramanmaras pada 13 Februari 2023. - Jumlah korban tewas akibat gempa Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) meningkat menjadi 40.918 orang.(Photo by OZAN KOSE / AFP) (AFP/OZAN KOSE)

“Orang-orang yang selamat dari bencana ini telah kehilangan segalanya,” katanya.

Dia mengatakan PBB “sangat terlambat” dalam menanggapi kebutuhan rakyat.

“Mereka membutuhkan tenda, karpet, selimut, makanan, perawatan medis,” tambah Alhmado.

Aktivis tersebut mencatat juga bahwa dukungan psikologis diperlukan untuk mengatasi trauma mental.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini