Dia mengatakan, ketika pilot membuat pengumuman, sang pilot mengakui sebagian dari keputusan berdasarkan pada efisiensi jadwal untuk maskapai.
Selain itu, bandara dekat JFK kekurangan awak sehingga akan menyebabkan penundaan maskapai lebih lanjut.
Menurut Gottlieb, semua penumpang akan setuju jika mereka mendarat di bandara lain di Amerika Serikat, jika terminal bandara JFK masih ditutup.
"Semua orang di pesawat itu akan lebih suka berada di bandara mana pun di AS, belum lagi Newark atau LaGuardia tepat di area umum yang sama," kata Gottlieb.
Baca juga: Atase Kepolisian Selandia Baru Temui Kapolda Papua Terkait Nasib Pilot Susi Air
Maskapai Meminta Maaf
Maskapai Air New Zealand meminta maaf atas penerbangan yang gagal tiba di bandara John F Kennedy (JFK), New York, Amerika Serikat (AS) pada Kamis (16/2/2023).
Air New Zealand mengatakan alasannya tak mendarat di bandara lain di AS.
"Mengalihkan ke bandara AS lain artinya pesawat akan tetap di darat selama beberapa hari, berdampak pada sejumlah layanan dan pelanggan terjadwal lainnya," kata pihak maskapai, dikutip dari NZ Herald.
Saat itu, penerbangan masih dalam perjalanan kembali ke Auckland.
Maskapai mengatakan timnya siap membantu pelanggannya memesan ulang pada layanan berikutnya yang tersedia.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan berterima kasih kepada pelanggan kami atas kesabaran dan pengertian mereka," kata pernyataan itu.
Gottlieb mengatakan, ia menghabiskan delapan jam di bandara di Auckland menunggu penerbangan berikutnya ke Los Angeles, yang akan terhubung ke JFK.
Air New Zealand memberinya voucher makan senilai $100.
Dia belum mendengar tentang kompensasi lain.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Selandia Baru