News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Turki

Ahli Seismolog Ramal Istanbul akan Dilanda Gempa Besar pada 2030

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan udara ini menunjukkan bangunan yang runtuh selama operasi penyelamatan yang sedang berlangsung di Kahramanmaras, pusat gempa berkekuatan 7,8 skala Richter pertama lima hari lalu, di tenggara Turki, pada 10 Februari 2023. - Tim penyelamat menarik anak-anak keluar dari puing-puing Turki-Suriah gempa bumi saat jumlah korban mendekati 23.000 dan pembekuan musim dingin menambah penderitaan bagi hampir satu juta orang yang diperkirakan sangat membutuhkan makanan. (Photo by OZAN KOSE / AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, ANKARA – Ancaman gempa besar kembali menghantui penduduk Turki usai sejumlah penelitian dan ahli seismolog memprediksi kawasan Istanbul akan kembali diguncang gempa bumi besar pada 2030.

Prediksi ini diungkap, setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,8 menghantam Turki dan Suriah pada 6 Februari lalu hingga menewaskan lebih dari 45 ribu jiwa sementara jutaan orang kehilangan tempat tinggal akibat insiden tersebut.

"Gempa besar dengan perkiraan lebih dari 7.5 magnitudo diprediksi akan terjadi di Istanbul. Gempa semacam itu bisa menyebabkan kematian ratusan ribu orang dan juga total bangunan roboh dan rusak parah sekitar 50 ribu sampai 200 ribu," kata Seorang sarjana perkotaan Turki, Murat Gurney.

Baca juga: Update Gempa Turki dan Suriah, 11 Hari Pascagempa, Korban Tewas Tercatat 43.844 Orang

Melansir dari Ndtv, Istanbul sendiri merupakan wilayah yang terletak dibawah patahan utama di Turki.

Apabila sejumlah garis patahan di wilayah tersebut saling bergesekan maka hal itu berpotensi menyebabkan getaran energi besar yang dapat memicu pergerakan lempeng tanah.

Meski masih prediksi, namun bila kekhawatiran itu benar terjadi maka diperkirakan jumlah korban jiwa yang terdampak gempa Istanbul pada 2030 akan jauh lebih besar dari gempa sebelumnya. Terlebih Istanbul sendiri merupakan kota terbesar dan rumah bagi 16 sampai 20 juta warga Turki.

Gurney menjelaskan korban jiwa dalam jumlah besar bisa terhindar bila pemerintah Turki segera mempercepat relokasi para warga yang tinggal di bangunan tak layak dan tempat kumuh. Karena penundaan relokasi penduduk bisa menyebabkan malapetaka di masa depan.

"Bangunan berisiko tinggi, yang mayoritas liar dan tidak tahan gempa, harus segera ditransformasi cara ini perlu diambil agar bangunan tersebut tidak roboh bahkan terhadap gempa kecil sekali pun," tambah Gurney.

Selain melakukan pemindahan, Gurney juga menghimbau pemerintah Turki untuk menggelontorkan dana pencegahan gempa guna membangun sejumlah bangunan tahan gempa.

Kendati ancaman gempa terus menghantui masyarakat Turki, namun Guney mengatakan masih ada peluang baik bagi Istanbul lantaran kota ini memiliki 150 ribu bangunan tahan gempa yang masih belum ditempati.

"Jumlah bangunan kosong cukup untuk mereka yang mau pindah dari bangunan risiko tinggi. Namun, keputusan tersebut hingga kini belum pernah diambil oleh pemerintah pusat," tutup Gurney.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini