Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Biaya barang konsumen di Prancis melonjak 6 persen pada Januari 2023 secara tahunan dari 5,9 persen pada Desember 2022.
Seperti yang ditunjukkan dari data konklusif oleh badan statistik negara itu Insee pada Jumat kemarin.
Dikutip dari laman Russia Today, Sabtu (18/2/2023), tingkat Indeks Harga Konsumen (IHK) yang lebih tinggi didorong oleh percepatan biaya makanan yang naik 13,3 persen secara tahunan, dan harga energi yang melonjak 16,3 persen.
Menurut Insee, kenaikan harga barang-barang manufaktur dan jasa telah melambat.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa penyesuaian musiman, harga konsumen meningkat sebesar 0,8 persen selama sebulan.
Tarif inti yang tidak termasuk barang-barang dengan harga yang fluktuatif seperti makanan dan energi yang tidak diproses, meningkat menjadi 5,6 persen pada Januari 2023 dari 5,3 persen pada Desember 2022.
Sementara itu, IHK harmonisasi Eropa naik 0,4 persen pada bulan tersebut dan 7 persen pada tahun ini.
Menurut perkiraan Bank Prancis, inflasi di negara itu akan mencapai puncaknya pada paruh pertama 2023, setelah itu secara bertahap akan melambat menjadi sekitar 2 persen pada akhir 2024.
Pada Desember 2022, dilaporkan bahwa produsen makanan Prancis telah meminta pengecer menaikkan harga produk sebesar 15 hingga 25 persen dari awal 2023 di tengah inflasi dan kenaikan biaya produksi.
Ekonom memperkirakan inflasi di negara itu akan mulai mereda begitu kenaikan harga energi mereda.
Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire mengatakan, bahwa prioritas ekonomi utama negara itu saat ini adalah menurunkan harga energi dan inflasi yang melonjak.