TRIBUNNEWS.COM - Pentagon merilis foto selfie yang diambil pilot jet U2 Amerika Serikat (AS) yang terbang di atas balon mata-mata China.
Balon mata-mata China memasuki wilayah udara Alaska pada 28 Januari 2023.
Objek tersebut kemudian berbelok tajam ke selatan.
Sebelumnya, para pejabat percaya balon itu akan melintasi benua Amerika dan digunakan untuk memata-matai AS.
Gambar tersebut dengan jelas memperlihatkan bola balon berwarna putih dengan panel menjuntai di bawahnya.
Foto itu dipotret oleh pilot di kokpit saat balon memasuki wilayah udara di atas benua Amerika.
Baca juga: China Peringatkan AS Soal Konsekuensi Jika Respons terhadap Balon Mata-mata Meningkat
Dikutip CNN, alih-alih memperlakukannya sebagai ancaman langsung, AS bergerak untuk menyelidiki objek tersebut.
AS melihatnya sebagai peluang untuk mengamati dan mengumpulkan intelijen.
Balon mata-mata terlihat oleh publik di atas Montana dan dilacak oleh otoritas Amerika saat bergerak melintasi negara.
Kemunculan balon mata-mata telah memicu keretakan hubungan diplomatik antara AS dan China.
Guardian melaporkan, ketika balon itu berhaasil melintasi beberapa negara bagian dan menuju Samudra Atlantik, militer menanggapnya lebih aman untuk dihancurkan.
Balon itu ditembak jatuh dengan satu rudal yang ditembakkan dari jet tempur F-22 Raptor yang lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Langley, Virginia.
Baca juga: Bertemu Perwakilan China, Menlu AS Secara Tegas Ungkapkan Kekecewaannya soal Balon Mata-mata
Biden ingin berbicara dengan Xi Jinping bahas balon mata-mata
Lebih jauh, Reuters melaporkan, Presiden Amerika, Joe Biden mengaku ingin berbicara dengan Presiden China, Xi Jinping mengenai balon mata-mata.