TRIBUNNEWS.COM - Sebuah bom meledak di sebuah pasar di Barkhan, Provinsi Balochistan, Pakistan, pada Minggu (26/2/2023) sore.
Empat orang meninggal dunia dan 14 lainnya terluka.
Kepolisian setempat belum merilis pernyataan terkait pihak yang bertanggung jawab atas ledakan ini.
Kepala polisi setempat, Sajjad Afzal, mengatakan bom itu kemungkinan dipasang di sebuah sepeda motor dan diledakkan dengan remote control.
Tim penyelamat membawa korban yang terluka ke rumah sakit.
Beberapa toko di pasar rusak parah karena ledakan ini.
Baca juga: Pakistan Dilanda Krisis Valuta Asing, Produsen Ban hingga Onderdil Mobil Kompak Gulung Tikar
Wakil Komisaris Barkhan Abdullah Khoso yang mengatakan bahwa korban luka telah dibawa ke Rumah Sakit Rakhni, dikutip dari situs berita Pakistan, Dawn.com.
"Tim sudah mulai mengumpulkan bukti dari lokasi," katanya.
Ia mengatakan polisi telah menutup area tersebut.
Menteri utama Balochistan, Abdul Qudoos Bizenjo, mengutuk pengeboman itu dan menggambarkannya sebagai serangan teroris.
“Teroris berusaha menciptakan ketidakpastian melalui serangan semacam itu untuk mencapai tujuan jahat mereka, tetapi kami tidak akan membiarkan elemen anti-negara ini berhasil,” katanya tanpa menyebut nama kelompok mana pun.
Ledakan ini terjadi sehari setempat sebuah bom magnet yang dipasang di kendaraan polisi meledak di distrik Khuzdar, Provinsi Balochistan, pada Sabtu (25/2/2023) malam.
Dua polisi meninggal dunia di tempat kejadian.
Baca juga: 1 Polisi Pakistan Tewas dan 11 Lainnya Terluka dalam Bom Bunuh Diri di Baluchistan
Taliban Pakistan
Kekerasan meningkat di Pakistan setelah berbulan-bulan pembicaraan damai antara pemerintah dan Taliban Pakistan (TTP) gagal pada 2022 lalu.
Balochistan adalah provinsi terbesar di Pakistan, dikutip dari Al Jazeera.
Wilayah ini berbatasan dengan Afghanistan dan Iran.
Sehingga, sering menjadi sasaran para pejuang bersenjata, kelompok sektarian, dan separatis nasionalis dari kedua negara itu.
Sebagian besar kekerasan merupakan reaksi pemberontak terhadap rencana investasi China di Balochistan untuk menghubungkan Provinsi Xinjiang China dengan Laut Arab di Balochistan melalui jaringan jalan raya dan rel kereta api.
Pihak berwenang mengklaim telah memadamkan pemberontakan bersenjata.
Namun, kekerasan terus berlanjut.
Provinsi Balochistan telah mengalami serangan oleh kelompok TTP (Taliban Pakistan) dan ISIL (ISIS).
Taliban Pakistan telah dipersalahkan atas lebih dari 100 serangan sejak keluar dari gencatan senjata dengan pemerintah Pakistan pada November 2022 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Ledakan Bom di Pasar Pakistan