Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan China untuk tidak mengirim senjata mematikan guna mendukung Rusia dalam perang di Ukraina.
"Beijing harus membuat keputusannya sendiri tentang bagaimana kelanjutannya, apakah akan memberikan bantuan militer. Namun, jika menempuh jalan itu, itu akan menimbulkan kerugian nyata bagi China," kata Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Gedung Putih.
Seperti diketahui, AS dan sekutu NATO-nya telah berupaya untuk mencegah China memberikan bantuan militer mematikan untuk Moskow, termasuk pesawat tanpa awak atau drone.
Baca juga: Satu Tahun Perang Rusia-Ukraina, Pengamat Militer: Ada Pelajaran Penting untuk Indonesia
"Ketika saya mendengar laporan dan saya tidak tahu apakah itu benar, yang menurut China mungkin berencana untuk memasok drone kamikaze ke Rusia sementara pada saat yang sama menyajikan rencana perdamaian, maka saya menyarankan agar kita menilai China berdasarkan tindakannya dan bukan kata-katanya," ujar Boris Pistorius, Menteri Pertahanan Jerman.
Sementara itu, direktur Badan Intelijen AS William Burns melihat adanya indikasi China akan memasok senjata mematikan untuk Moskow.
“Saya melihat Beijing telah bersiap untuk memasok persenjataannya ke Moskow, meskipun keputusan akhir terkait hal itu belum diungkap,” katanya.
Terlepas dari itu, Beijing masih tetap teguh dalam pendiriannya untuk tidak mengutuk invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.