Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Yevgeny Prigozhin yang merupakan bos tentara bayaran, mengklaim pihaknya saat ini tengah merekrut 30.000 pasukan baru guna memperkuat basis pertahanan Wagner Group di medan perang.
Pernyataan tersebut diungkap Prigozhin lewat pesan audio di akun Telegramnya, ia menjelaskan perekrutan itu telah dibuka pemerintah Rusia pada pekan lalu. Nantinya sebanyak 500 sampai 800 orang dari 42 kota di Rusia akan dikirimkan ke wilayah Ukraina mulai pertengahan Mei 2023.
"Pada pertengahan Mei, kami berencana menambah jumlah pejuang di unit kami sekitar 30.000," jelas Prigozhin dikutip dari Kyiv Independent.
Baca juga: Pertahanan Udara Rusia Cegat 15 Roket HIMARS, Smerch, Uragan dan Hancurkan 9 Drone Ukraina
Sebelum rekrutmen dilakukan, Prigozhin sendiri telah melakukan kampanye aktif selama berbulan-bulan agar warga Rusia berminat untuk bergabung dalam program ofensif tentara Wagner di kawasan perbatasan Ukraina.
Langkah ini diambil untuk mencegah kekalahan pasukan Wagner di medan perang, mengingat selama beberapa bulan terakhir pasukan tentara Prigozhin telah mengalami kerugian besar saat merebut Kota Bakhmut Ukraina.
Memanasnya serangan meriam dan rudal Ukraina, membuat pasukan Wagner yang masih berada di garis depan hanya tersisa sekitar 10.000 orang.
Jumlah tersebut berbanding jauh dengan total pasukan yang dimiliki Wagner Group ada Januari kemarin.
Dimana Amerika Serikat memperkirakan pada awal tahun 2023, setidaknya ada sekitar 50.000 anggota yang berada di Ukraina, termasuk 40.000 narapidana yang direkrut Prigozhin dari penjara Rusia dengan iming-iming amnesti apabila mereka bertahan selama enam bulan.
“Kemunduran yang dialami Wagner jadi pertempuran paling lama dan berdarah selama perang dimulai lantaran Menteri Pertahanan Sergei Shoigu melakukan pengkhianatan dengan mencegah tentara-tentara bayaran mendapatkan amunisi dan pasokan senjata,” jelas Prigozhin.
Imbas kemunduran ini bahkan memicu keraguan masyarakat Rusia pada kemampuan para komandan pasukan di medan tempur.
Meski tengah dihantam beragam isu negatif, namun hal tersebut tak memudarkan optimisme Prigozhin.
Bos Wagner Group ini percaya pasukannya dapat kembali menguasai wilayah Ukraina setelah menggelar rekrutmen besar - besaran.