Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang melalu Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mendesak pemerintah China segera membebaskan seorang warga Jepang yang ditahan otoritas China.

Sebelumnya seorang pria berusia 50-an tahun ditahan oleh otoritas keamanan China di Beijing karena dicurigai melanggar hukum.

Baca juga: Pengurangan Pertama Tarif Listrik Terbarukan Jepang 820 Yen Per Bulan Untuk Rumah Tangga

Terkait penahanan ini, raksasa farmasi Astellas membenarkan bahwa karyawannya memang telah ditahan.

Saat konferensi pers, Senin (27/3/2023), Kepala Sekretaris Kabinet Matsuno menyatakan bahwa pihak berwenang China telah melaporkan penahanan pria itu melalui jalur kedutaan.

"Pemerintah Jepang sangat mendesak pihak China untuk membebaskan warga negara Jepang sesegera mungkin sejak kasus penahanan diketahui," kata Matsuno.

"Dari perspektif perlindungan warga negara Jepang, kami sangat meminta pihak China untuk mengadakan kunjungan konsuler, dan kami memberikan dukungan sebanyak mungkin, seperti berkomunikasi dengan pihak terkait," ujarnya.

Baca juga: Drone Pengiriman Paket Pos Capai Level 4 Pertama Kali di Jepang

Pria yang ditahan pihak otoritas China itu dicurigai sebagai mata-mata karena diduga melakukan transaksi jual beli data penting dan rahasia dengan pihak China.

Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.