Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Wanita Indonesia ini yang telah 3 tahun berdomisili di Jepang, Fariza Juniarfatiha, 26, ingin sekali mempromosikan lebih jauh kimono bersama para peneliti asing mengenai kimono di Tsuruoka kemarin (26/3/2023).

"Sebuah acara bagi orang asing untuk menikmati kimono diadakan di Kota Tsuruoka pada tanggal 26 Maret kemarin, dan peserta berjalan di sekitar Kuil Shonai dengan kimono," ungkap sumber Tribunnews.com Senin (27/3/2023).

Bekerja sama dengan Tsuruoka Kure Yukai, yang terdiri dari toko kimono di kota, lingkaran sukarelawan kota "Yumi no Kai" (diwakili oleh Tamie Sato) menjadi tuan rumah acara tersebut untuk pertama kalinya. 

Sebanyak delapan orang, termasuk peneliti asing yang bekerja di bio-venture "Spiber" (di kota yang sama) dan keluarga mereka, berpartisipasi dan berpakaian kimono ditata oleh anggota asosiasi.

Saat ini, kuil dan Museum Chido mengadakan "Tsuruoka Hina Monogatari" untuk memamerkan boneka Hina yang diwarisi dari rumah-rumah tua, dan pengunjung kuil menyaksikan dengan penuh minat.

Fariza Juniarfatiha, 26, dari Indonesia, telah berada di Jepang selama tiga tahun. 

Dia tersenyum pada kimono yang dikenakannya dan mengakui untuk pertama kalinya.

"Tidak seperti biasanya, semua orang seperti seorang putri,"  papar Fariza yang mengakui ingin promosikan lebih lanjut kimono tersebut.

Peserta dari Eropa, Amerika Serikat, dan Asia akan menyebarkan informasi di situs jejaring sosial (medsos) dan mempromosikannya lebih lanjut.

Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz  Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.