Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Dokter di India telah mencatat kasus pertama manusia yang terinfeksi oleh jamur tanaman yang biasanya ditemukan di pepohonan.
Chondrostereum Purpureum yang lebih dikenal sebagai jamur daun perak, sering menyerang spesies mawar dan mengubah warna daunnya menjadi keperakan sebelum membunuh cabang atau bahkan seluruh tanaman.
Namun, kini tampaknya jamur ini juga dapat menginfeksi manusia, setelah seorang pria berusia 61 tahun dari India timur dirawat di rumah sakit.
Ia mengalami berbagai gejala yang telah mengganggunya selama tiga bulan, termasuk di antaranya kelelahan, suara serak, batuk hingga kesulitan menelan.
Baca juga: India Ingin Belajar ke Indonesia Kesuksesan Penyelenggaraan G20
Setelah melakukan rontgen pada dada pasien, dokter gagal mengidentifikasi masalahnya.
Namun CT scan pada leher pria tersebut mengungkapkan adanya abses, yang diuji dan akhirnya diidentifikasi sebagai jamur daun perak.
Dikutip dari laman Russia Today, Sabtu (1/4/2023), Chondrostereum Purpureum biasanya menyebar melalui spora yang dilepaskan ke udara, memungkinkannya menginfeksi tanaman di sekitarnya.
Saat ini belum jelas bagaimana pria India itu dapat terinfeksi jamur.
Menurut laporan kasus tersebut, pasien itu adalah seorang Ahli Mikologi tanaman, namun ia menyangkal pernah bersentuhan dengan jamur daun perak.
Kendati demikian, dirinya telah bekerja dengan bahan yang membusuk, jamur, dan jamur tanaman lainnya selama penelitiannya.
Dokter benar-benar mengeringkan abses dan mengobati infeksi yang dideritanya menggunakan obat antijamur.
Menurut para peneliti, pria itu kini telah keluar dari rumah sakit, dan tidak ada tanda-tanda kambuh.
Baca juga: India Belanja Alutsista 8,5 Miliar Dolar AS
Saat tim peneliti meyakini bahwa kasus khusus ini mungkin disebabkan oleh pasien yang bekerja di dekat tanaman jamur, mereka tetap khawatir tentang potensi jamur daun perak serta jenis lainnya terkait penyebab penyakit pada manusia.
"Di antara jutaan jamur yang ada di lingkungan, hanya beberapa ratus jamur yang mampu menginfeksi manusia dan hewan," jelas para peneliti dalam laporan tersebut.
Penyakit hewan dan manusia yang dapat disebabkan oleh patogen tumbuhan saat ini menjadi konsep baru yang menimbulkan pertanyaan serius mengenai kecenderungan infeksi tersebut terjadi pada individu yang sehat dan dengan gangguan kekebalan atau immunocompromised.
"Jika jamur dapat lolos dari jalur fagositosis dan mampu menghindari sistem kekebalan inang, maka mereka dapat menetapkan diri sebagai patogen manusia," tegas para peneliti.
Mereka mencatat bahwa beberapa jamur patogen baru dan penyakit virus serta bakteri zoonosis telah ditemukan di beberapa dekade terakhir.
Ini kemungkinan karena faktor pemanasan global, perubahan ekosistem, perjalanan internasional dan urbanisasi yang tidak direncanakan.