Karen Friedman Agnifilo, seorang pengacara praktik swasta yang sebelumnya bekerja sebagai asisten kepala jaksa wilayah di Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan, mengawasi kasus yang dipimpin Merchan juga menggemakan sentimen itu.
“(Merchan) tidak membiarkan jaksa atau terdakwa membuat masalah apa pun di ruang sidangnya," tegas Agnifilo.
"Saya tidak berpikir serangan dan ancaman Donald Trump akan menjadi pertanda baik baginya di ruang sidang,” kata Agnifilo.
Sisi keras dan lembut
Baca juga: Donald Trump Masih Mau Maju Pilpres AS 2024 Meski Didakwa Dewan Juri New York, Apa Alasannya?
Merchan menunjukkan beberapa sisi kerasnya ketika Weisselberg dijatuhi hukuman.
Ketika Merchan memimpin kasus penipuan kriminal Bannon, ia menghukum tim pengacara baru mantan ajudan Trump karena menunda kasus ketika mereka meminta lebih banyak waktu untuk meninjau bukti baru.
Selain kasus Trump, Merchan juga memimpin kasus-kasus terkenal lainnya.
Merchan menjatuhkan hukuman 25 tahun seumur hidup kepada seorang pria Senegal yang memperkosa dan membunuh pacarnya.
Pengacara Trump, Timothy Parlatore, mengatakan selama wawancara Jumat (31/3/2023) di CNN bahwa Merchan "tidak mudah" padanya ketika ia mengadili sebuah kasus di hadapannya.
Meski demikian, Parlatore mengungkapkan bahwa sosok sang hakim kemungkinan besar akan adil.
Baca juga: Donald Trump Resmi Hadapi 30 Dakwaan atas Kasus Pembayaran Uang Suap Stormy Daniels
“Saya sudah mencoba kasus di depannya sebelumnya. Ia bisa jadi tangguh," katanya.
"Saya tidak berpikir itu akan menjadi sesuatu yang akan mengubah kemampuannya untuk mengevaluasi fakta dan hukum dalam kasus ini,” kata Parlatore.
Merchan juga dipuji oleh rekan-rekannya karena telah membantu menciptakan Pengadilan Kesehatan Mental Manhattan.
Karier awal