TRIBUNNEWS.COM – Pelaku terorisme yang menyebabkan seorang bloger Rusia tewas telah ditempatkan dalam penahanan pra-sidang.
Darya Trepova adalah tersangka utama pengeboman yang menyebabkan blogger militer terkemuka Rusia Vladlen Tatarsky.
Tatarsky tewas setelah patung berisi bom dari Darya yang ia terima meledak.
Trepova kini telah ditempatkan dalam penahanan pra-sidang.
Baca juga: Rusia Tangkap Seorang Wanita Terkait Kematian Blogger Militer Vladlen Tatarsky
Keputusan tersebut diumumkan oleh pengadilan Moskow pada hari Selasa, tak lama setelah Trepova didakwa melakukan terorisme oleh Komite Investigasi Rusia.
Sidang berlangsung secara tertutup atas permintaan penyelidik, dengan pengadilan mendukung mosi tersebut meskipun ditentang oleh Trepova dan tim hukumnya.
Tersangka akan tetap dalam tahanan pra-sidang selama dua bulan, yang dapat diperpanjang lebih lanjut jika diperlukan.
Sebelumnya pada hari itu, Trepova didakwa melakukan tindakan terorisme saat beroperasi sebagai bagian dari kelompok terorganisir, serta perdagangan ilegal bahan peledak.
Pelanggaran dapat mengakibatkan hingga 20 tahun penjara jika dia dinyatakan bersalah.
Menurut Komite Investigasi, Trepova adalah tersangka utama pembunuhan Tatarsky (nama asli Maksim Fomin).
Dia diyakini telah membawa patung berisi bahan peledak ke sebuah acara di sebuah kafe di pusat St. Petersburg, yang diselenggarakan oleh Tatarsky, pada hari Minggu.
Dia memberi blogger patung itu, yang meledak tak lama kemudian, membunuhnya di tempat dan melukai lebih dari 30 lainnya.
Baca juga: Rusia Tangkap Seorang Wanita Terkait Kematian Blogger Militer Vladlen Tatarsky
Tersangka telah "mengikuti instruksi orang yang bertindak dari wilayah Ukraina," kata Komite Investigasi.
Tersangka utama pembunuhan blogger militer terkemuka Rusia Vladlen Tatarsky, Darya Trepova, telah mengakui rincian keterlibatannya dalam serangan bom tersebut, menurut outlet berita Fontanka.