“Kami menganggap pendudukan Zionis bertanggung jawab penuh atas eskalasi yang parah dan agresi yang mencolok terhadap Jalur Gaza dan atas konsekuensi yang akan terjadi di wilayah tersebut,” lanjutnya.
Baca juga: 165 Orang Israel Serbu Masjid Al-Aqsa, setelah Polisi Tangkap 350 Jemaah Palestina
Buntut Serangan Israel di Masjid Al-Aqsa
Serangan ini merupakan buntut dari penyerangan Israel terhadap jemaah muslim Palestina di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem.
Pada Rabu (5/4/2023), bertepatan dengan Ramadhan dan Paskah Yahudi di Yerusalem.
Sebelumnya pada Selasa (4/4/2023) pagi, Hamas menyerukan jemaah di Masjid Al-Aqsa untuk menyegel diri di masjid itu.
Tindakan ini bertujuan untuk menghentikan rencana ekstremis Yahudi yang berupaya mengorbankan seekor kambing untuk Paskah di situs Temple Mount di kawasan Masjid Al-Aqsa.
Bentrokan dimulai setelah ratusan warga Palestina membarikade diri di masjid setelah salat tarawih.
Mayoritas dibubarkan oleh polisi Israel, namun belasan lainnya tetap berada di dalam Masjid Al-Aqsa, dikutip dari BBC International.
Jemaah di Masjid Al-Aqsa bertahan hingga Rabu (5/4/2023) pagi, dikutip dari Al Jazeera.
Beberapa kelompok pemukim Israel ekstremis menyerukan penyerangan ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsa dengan membawa hewan kurban untuk merayakan Paskah Yahudi.
Mereka menyerbu Masjid Al-Aqsa bersama polisi Israel.
Barikade jemaah Masjid Al-Aqsa berhasil ditembus oleh polisi Israel yang mengelilingi aula salat Al-Qibli, naik ke atas masjid, dan menghancurkan beberapa jendela.
Beberapa jemaah di dalam masjid melemparkan kembang api kepada polisi Israel.
Bentrokan semakin parah saat polisi Israel menyerang jemaah masjid dengan pentungan.