TRIBUNNEWS.COM - Saat menghadapi dakwaan di pengadilan pidana Manhattan, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (4/4/2023) Donald Trump tampak marah.
Meski demikian, Trump bertaruh bahwa masalah hukum ini akan membuatnya memperoleh dukungan dari Partai Republik untuk maju pemilihan presiden (pilpres) AS 2024 mendatang.
Dikutip dari Guardian, dengan statusnya sebagai terdakwa kriminal, Trump memainkan permainan politik yang semakin berisiko.
Pendekatan Trump bisa saja berhasil atau tidak.
Di sisi lain, penasihat Trump mengakui bahwa berkampanye tentang masalah hukum pribadinya yang menarik bagi pemilih utama Republik dapat menjadi bumerang dalam pemilihan umum.
Ada kemungkinan pemilih independen mungkin mundur untuk memilih kembali mantan presiden yang didakwa dengan 34 tindak pidana berat.
Baca juga: Pasca Didakwa, Donald Trump Desak Partai Republik Pangkas Dana Untuk Departemen Kehakiman AS dan FBI
Seperti diketahui, pada 30 Maret 2023, dewan juri negara bagian di Manhattan menyerahkan 34 tuduhan kejahatan pemalsuan catatan bisnis untuk menutupi $130.000 dalam pembayaran yang dimaksudkan untuk membuat Daniels diam tentang klaim hubungan seksual di luar nikah.
Menurut Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan hal tersebut merupakan konspirasi untuk mempengaruhi pilpres yang dimenangkan Trump atas Hillary Clinton.
Trump mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan pada Selasa (4/4/2023).
Pembayaran uang suap dilakukan pada puncak pemilihan presiden (pilpres) 2016 yang dimenangkan Trump.
Dikutip CNN, tanggal pengadilan Trump berikutnya dalam kasus yang menjadikannya mantan presiden AS pertama yang didakwa secara pidana digelar pada 4 Desember 2023.
Baca juga: Reaksi Dunia terhadap Sidang Dakwaan Donald Trump, Ada Pemimpin Negara yang Beri Dukungan
Profil singkat Stormy Daniels
Stormy Daniels dikenal sebagai bintang film dewasa asal Amerika Serikat (AS).
Dikutip Biography, Daniels lahir dengan nama asli Stephanie A Gregory pada 17 Maret 1979.