TRIBUNNEWS.COM - Seorang remaja Palestina, Mohammad Fayez Balhan (15) dibunuh oleh pasukan Israel di kamp pengungsi Aqabet Jaber di Jericho.
Insiden ini terjadi saat pawai pemukim ke pos terdepan ilegal di dekat kota Nablus yang diduduki membawa lebih banyak kekerasan ke Tepi Barat.
Dikutip Al Jazeera, Balhan ditembak di kepala, dada, dan perut pada Senin (10/4/2023).
"Mereka menembak kepalanya," kata bibi remaja Maysoon. “Apa yang akan terjadi pada orang-orang kita? Apa yang akan terjadi pada kita?”
Pasukan Israel mengatakan bahwa mereka telah beroperasi di kamp pengungsi Aqabat Jabr di Jericho untuk menangkap warga Palestina yang dicurigai melakukan serangan terhadap Israel.
Tahun lalu, pemukim Israel mendirikan pos pemukiman ilegal Evyatar di tanah pribadi warga Palestina di Jabal Sabih.
Baca juga: 1.500 Pemukim Israel Serbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Selama Paskah Yahudi
Otoritas Israel memutuskan untuk mengevakuasinya setelah berbulan-bulan protes Palestina.
Dikutip France24, Israel merebut Tepi Barat, bersama dengan Jalur Gaza dan Yerusalem timur, dalam perang Timur Tengah 1967.
Itu telah membangun lusinan pemukiman yang sekarang menjadi rumah bagi lebih dari 700.000 pemukim Yahudi.
Sebagian besar masyarakat internasional menganggap permukiman Israel di Tepi Barat ilegal dan menjadi penghalang perdamaian dengan Palestina.
Orang-orang Palestina mencari Tepi Barat, bersama dengan Gaza dan Yerusalem timur untuk sebuah negara merdeka di masa depan.
Pemukim Israel serbu Al Aqsa
Lebih dari 1.500 pemukim Israel menyerbu komplek masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki Israel pada Senin (10/4/2023).
Baca juga: Pembatalan Status Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Begini Ulasan Media Israel Soal Indonesia
Mereka memaksa masuk ke kompleks masjid Al-Aqsa selama perayaan Paskah Yahudi.