News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seorang Remaja Palestina Dibunuh Pasukan Israel di Kamp Pengungsi Jericho

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota keluarga remaja Palestina Mohamed Fayez Balhan, 15, bereaksi saat mereka mengucapkan selamat tinggal pada jenazahnya (tidak digambarkan) di rumah keluarga mereka di kamp Aqabat Jaber untuk pengungsi Palestina dekat Jericho di Tepi Barat yang diduduki pada 10 April 2023, jelang pemakamannya setelah dia terbunuh dalam serangan Israel di kamp.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang remaja Palestina, Mohammad Fayez Balhan (15) dibunuh oleh pasukan Israel di kamp pengungsi Aqabet Jaber di Jericho.

Insiden ini terjadi saat pawai pemukim ke pos terdepan ilegal di dekat kota Nablus yang diduduki membawa lebih banyak kekerasan ke Tepi Barat.

Dikutip Al Jazeera, Balhan ditembak di kepala, dada, dan perut pada Senin (10/4/2023).

"Mereka menembak kepalanya," kata bibi remaja Maysoon. “Apa yang akan terjadi pada orang-orang kita? Apa yang akan terjadi pada kita?”

Pasukan Israel mengatakan bahwa mereka telah beroperasi di kamp pengungsi Aqabat Jabr di Jericho untuk menangkap warga Palestina yang dicurigai melakukan serangan terhadap Israel.

Tahun lalu, pemukim Israel mendirikan pos pemukiman ilegal Evyatar di tanah pribadi warga Palestina di Jabal Sabih.

Baca juga: 1.500 Pemukim Israel Serbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Selama Paskah Yahudi

Anggota keluarga remaja Palestina Mohamed Fayez Balhan, 15, bereaksi saat mereka mengucapkan selamat tinggal pada jenazahnya (tidak digambarkan) di rumah keluarga mereka di kamp Aqabat Jaber untuk pengungsi Palestina dekat Jericho di Tepi Barat yang diduduki pada 10 April 2023, jelang pemakamannya setelah dia terbunuh dalam serangan Israel di kamp. (AHMAD GHARABLI/AFP)

Otoritas Israel memutuskan untuk mengevakuasinya setelah berbulan-bulan protes Palestina.

Dikutip France24, Israel merebut Tepi Barat, bersama dengan Jalur Gaza dan Yerusalem timur, dalam perang Timur Tengah 1967.

Itu telah membangun lusinan pemukiman yang sekarang menjadi rumah bagi lebih dari 700.000 pemukim Yahudi.

Sebagian besar masyarakat internasional menganggap permukiman Israel di Tepi Barat ilegal dan menjadi penghalang perdamaian dengan Palestina.

Orang-orang Palestina mencari Tepi Barat, bersama dengan Gaza dan Yerusalem timur untuk sebuah negara merdeka di masa depan.

Pemukim Israel serbu Al Aqsa

Lebih dari 1.500 pemukim Israel menyerbu komplek masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki Israel pada Senin (10/4/2023).

Baca juga: Pembatalan Status Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Begini Ulasan Media Israel Soal Indonesia

Mereka memaksa masuk ke kompleks masjid Al-Aqsa selama perayaan Paskah Yahudi.

Dikutip Anadolu Agency, 1.500 pemukim Israel itu terdiri dari 21 kelompok yang dikawal oleh polisi Israel.

Sehari sebelumnya, pada Minggu (9/4/2023), Departemen Wakaf Islam di Yerusalem mengatakan ada 912 pemukim menyerbu masjid Al-Aqsa pada hari Paskah Yahudi yang akan berlanjut hingga 12 April 2023.

Ketegangan meningkat di seluruh Palestina setelah pasukan Israel menyerbu kompleks masjid Al-Aqsa pada Selasa (4/4/2023) hingga Rabu (5/4/2023).

Penyerbuan itu memicu 34 serangan roket dari Lebanon dan Gaza ke wilayah Israel pada Rabu (5/4/2023) dan Kamis (6//4/2023).

Israel menuduh Hamas Palestina dan Hizbullah di Lebanon berada di balik serangan roket itu.

Militer Israel meluncurkan serangan balasan ke Lebanon dan Gaza dengan menargetkan gudang senjata Hamas di sana, pada Jumat (7/4/2023) pagi.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini