TRIBUNNEWS.COM - Tiga putra Joaquín Guzmán alias El Chapo, yang merupakan gembong narkoba Kartel Sinaloa, didakwa atas operasi pasokan fentanyl ke Amerika Serikat (AS) dan kekerasan.
Jaksa Agung Merrick Garland menggambarkan kekerasan yang dilakukan oleh Kartel Sinaloa saat membacakan dakwaan yang diajukan di New York, Illinois, dan Washington, DC, pada Jumat (14/4/2023).
Beberapa anak El Chapo yang mewarisi kepemimpinan Kartel Sinaloa, telah menyiksa serta membunuh tawanannya dengan menjadikan mereka sebagai makanan harimau.
Tiga anak El Chapo yang terdiri dari Jesus Alfredo Guzman Salazar (37), Ivan Guzman Salazar (40), dan Ovidio Guzman Lopez (33).
Namun, baru Ovidio Guzman Lopez yang ditahan di penjara Meksiko sejak Januari 2023.
Sementara lainnya masih buron, seperti diberitakan AP News.
Baca juga: Profil Ovidio Guzman, Putra Raja Narkoba El Chapo yang Penangkapannya Tewaskan 29 Orang
Selain ketiga anak El Chapo, pengadilan juga mengadili 28 anggota Kartel Sinaloa.
Ivan Guzman Salazar, Alfredo Guzman Salazar, dan Ovidio Guzman Lopez diduga menghasilkan ratusan juta dolar dengan mengirimkan fentanyl ke AS.
Jaksa Agung Merrick Garland, yang berdiri di samping kepala Administrasi Pemberantasan Narkoba Anne Milgram dan jaksa tinggi federal lainnya, mengungkap dakwaan di tiga distrik yang ditujukan untuk memukul jaringan global kartel.
Pada terdakwa menjangkau jaringan yang luas, termasuk melibatkan warga China dan Guaetamala yang dituduh memasok bahan kimia prekursor untuk membuat fentanil.
Kartel Sinaloa juga diduga menjalankan laboratorium narkoba di Meksiko, dikutip dari CBS News.
Tuduhan lainnya terhadap mereka adalah menyediakan keamanaan dengan senjata dan pembiayaan gelap untuk operasi perdagangan narkoba.
Baca juga: Penangkapan putra El Chapo picu pertikaian aparat keamanan Meksiko dengan kartel narkoba
Kasus penangkapan pimpinan dan anggota Kartel Sinaloa ini datang setelah AS mengalami krisis kesehatan akibat keracunan fentanyl.
Hampir 107.000 orang Amerika meninggal karena overdosis obat di AS pada tahun 2021.
Sebagian besar fentanyl yang diperdagangkan di Amerika Serikat berasal dari kartel Sinaloa, menurut Drug Enforcement Administration.
Gembong narkoba kartel Sinaloa yang terkenal, El Chapo, dihukum pada 2019 karena menjalankan operasi penyelundupan skala industri.
Di persidangannya, jaksa penuntut mengatakan bukti yang dikumpulkan sejak akhir 1980-an menunjukkan, El Chapo dan kartel Sinaloa menghasilkan miliaran dolar dengan menyelundupkan berton-ton kokain, heroin, meth, dan mariyuana ke AS dari sistem peradilan AS.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait El Chapo