TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria di India kembali ke rumahnya 2 tahun setelah keluarganya melakukan ritual pemakaman untuknya.
Dilansir NDTV, pria bernama Kamlesh Patidar (35) itu dinyatakan meninggal akibat Covid-19 pada 2021 lalu.
Pada Sabtu (15/4/2023), keluarga dikejutkan dengan kedatangan Kamlesh Patidar.
Ia mengetuk pintu rumah bibi dari pihak ibunya di desa Karodkala, Madhya Pradesh, sekitar jam 6 pagi.
Kamlesh Patidar jatuh sakit saat gelombang Covid-19 dua tahun dan dirawat di sebuah rumah sakit di Vadodara (Gujarat).
Dokter kemudian memberitahu keluarganya bahwa Kamlesh Patidar sudah meninggal.
Baca juga: Jelang Idul Fitri, Kasus Covid Naik Nyaris Seribu, Kemenkes Pastikan Kesiapan Rumah Sakit
Rumah sakit kemudian menyerahkan "jasad" Kamlesh Patidar ke keluarganya.
Keluarga kemudian mengadakan ritual pemakaman.
Sepupu Kamlesh Patidar, Mukesh Patidar berkata kepada wartawan pada hari Sabtu:
"Sekarang, dia kembali ke rumah tetapi dia tidak mengungkapkan apa pun tentang di mana dia tinggal selama ini."
Otoritas distrik Dhar kemudian meluncurkan penyelidikan atas masalah tersebut dan akan berkata akan mencari tahu apa yang terjadi setelah meminta keterangan dari Patidar.
Kejadian Serupa
Mengutip Daily Sabah, kejadian serupa terjadi pada tahun 2020.
Saat itu seorang pria asal Benggala Barat dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19 dan anggota keluarganya melakukan ritual terakhirnya.
Namun, dia kembali ke rumah setelah diketahui bahwa staf rumah sakit telah melakukan kesalahan dan menukar laporan medisnya dengan pasien lain.
Insiden itu terjadi di distrik Parganas 24 Utara dan terungkap setelah staf rumah sakit menelepon keluarga pasien lain, yang upacara terakhirnya telah dilakukan.
Departemen kesehatan negara bagian kemudian memulai penyelidikan atas masalah tersebut untuk menyelidiki keadaan yang menyebabkan kekacauan tersebut.
Lonjakan Kasus Covid-19 di India
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Malaysia, Ahli Kesehatan: Sudah Waktunya Pakai Masker Lagi
Saat ini, India tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19.
Dilansir Times of India, 24 orang meninggal dunia pada hari Senin, sehingga total kematian menjadi 531.141.
Gujarat mencatat kematian sebanyak enam orang, diikuti oleh Uttar Pradesh dengan empat.
Delhi dan Rajasthan masing-masing melaporkan tiga kematian dalam 24 jam terakhir, menurut data kementerian kesehatan.
Kematian akibat Covid-19 juga dilaporkan dari Tamil Nadu, Maharashtra, Kerala, Jharkhand, Himachal Pradesh, Chhattisgarh dan Bihar.
India melaporkan 9.111 kasus baru pada hari Senin, sedikit lebih rendah dari 10.093 hari Minggu, terutama karena pengujian yang lebih rendah.
Namun, tingkat positif naik menjadi 8,4 persen, menurut data kementerian kesehatan.
Meski kasus terus melonjak, penyaluran vaksin Covid terbilang rendah.
Hanya 198 dosis vaksin yang diberikan di seluruh negeri pada Minggu, menurut data pemerintah.
Sebelumnya, antara 10 April hingga 16 April, hanya sekitar 3.000 dosis vaksin yang dapat diberikan.
"Tidak banyak peminat vaksin. Selain itu, rumah sakit kehabisan stok karena banyak dosis yang mereka beli dari produsen telah kedaluwarsa dan mereka tidak membuat pesanan baru," kata seorang pejabat, menambahkan bahwa upaya baru sedang dilakukan baik oleh perusahaan pembuat vaksin maupun rumah sakit untuk meningkatkan persediaan agar masyarakat yang membutuhkan dapat memperoleh vaksin tersebut.
Dokter mengatakan para lansia dan mereka yang memiliki penyakit yang sudah ada sebelumnya seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker harus mengambil dosis pencegahan karena mereka tetap berisiko tinggi untuk mengembangkan gejala parah saat terkena infeksi.
"Sebagian besar orang yang dirawat atau meninggal akibat Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir adalah orang tua atau memiliki penyakit penyerta. Ini adalah kelompok yang memerlukan tindakan pencegahan maksimal," kata Dr Arun Gupta, presiden Dewan Medis Delhi.
Saat ini, India memiliki 60.313 kasus aktif Covid-19.
Pejabat di kementerian kesehatan mengatakan kasus baru kemungkinan akan meningkat selama sekitar satu minggu dan kemudian menurun.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)