TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada sekretaris jenderal NATO Jens Stoltenberg bahwa sudah waktunya untuk Ukraina bergabung dalam aliansi.
Pernyataan itu diungkapkan oleh Zelensky saat Stoltenberg berkunjung untuk pertama kalinya ke Kyiv sejak invasi Rusia dimulai, Kamis (20/4/2023).
Dilansir Independent, Stoltenberg mengatakan bahwa tempat yang tepat bagi Ukraina adalah di keluarga Euro-Atlantik, di NATO.
Ia juga mengundang Zelensky datang ke KTT NATO di Vilnius, Lithuania, pada bulan Juli mendatang.
Zelensky mengatakan bahwa dia percaya KTT itu bisa menjadi momen bersejarah tetapi bangsanya membutuhkan peta jalan untuk menjadi anggota.
"Tidak ada penghalang obyektif untuk keputusan politik untuk mengundang Ukraina ke dalam aliansi," kata Zelensky.
Baca juga: Sekretaris Jenderal NATO Kunjungi Ukraina Pertama Kali sejak Invasi Rusia
"Dan sekarang, ketika kebanyakan orang di negara-negara NATO dan mayoritas orang Ukraina mendukung aksesi NATO, adalah waktu untuk keputusan yang sesuai."
Pernyataan tersebut diprediksi akan membuat marah Rusia dan Presiden Vladimir Putin.
Rusia telah membuat berbagai klaim tentang alasan di balik invasinya ke Ukraina tetapi bersikeras bahwa mencegah Kyiv bergabung dengan NATO adalah tujuan utama.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis bahwa membawa Ukraina ke dalam aliansi militer NATO akan menghadirkan bahaya yang serius dan signifikan bagi keamanan negaranya.
Moskow mengatakan hal serupa ketika Finlandia secara resmi bergabung dengan NATO pada Maret lalu.
Negara tetangganya, Swedia diperkirakan akan segera bergabung juga, mungkin pada saat KTT NATO di bulan Juli.
Ukraina mengumumkan keinginan untuk keanggotaan NATO September lalu setelah Rusia secara sepihak mengumumkan telah mencaplok empat wilayah Ukraina yang sebagian diduduki pasukannya.
NATO saat itu hanya memberikan dukungan berupa senjata yang tidak mematikan kepada Kyiv.