TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengesahkan dekrit terbaru yang mewajibkan warga Ukraina di empat wilayah yang dianeksasi Rusia, untuk pindah kewarganegaraan Rusia.
Empat wilayah itu adalah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhia, yang dianeksasi pada 30 September 2022.
Warga Ukraina yang menolak atau tidak melegalkan status mereka sebagai warga Rusia akan menghadapi potensi deportasi.
Waktu pengajuan kewarganegaraan Rusia ini dibatasi hingga 1 Juli 2024.
Bagi yang tidak mendaftar akan dianggap sebagai warga negara asing dan berisiko dideportasi.
Dekrit itu juga memungkinkan pihak berwenang untuk mendeportasi orang dari empat wilayah jika mereka mengancam keamanan nasional Rusia atau berpartisipasi dalam protes tidak sah, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Vladimir Putin Teken Dekrit Pengambilalihan Aset Rusia dari Dua Perusahaan Asing
Selain itu, warga negara Ukraina yang sebelumnya tinggal di empat wilayah itu dan pindah ke wilayah Rusia tapi menyatakan tetap mempertahankan kewarganegaraan Ukraina, juga akan bisa dianggap orang asing.
"Mereka yang menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional, mengadvokasi perubahan paksa dalam fondasi tatanan konstitusional, mendanai kegiatan teroris dan ekstremis, atau berpartisipasi dalam tindakan tidak sah, dapat dideportasi," bunyi dekrit itu, yang disahkan pada Jumat (28/4/2023), dikutip dari Radio Free Europe.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar, mengatakan langkah itu menunjukkan Rusia berusaha untuk memengaruhi perubahan komposisi etnis dari wilayah yang diduduki sementara di Ukraina.
"Dengan cara ini, musuh berusaha menghancurkan kenegaraan Ukraina dan identitas diri nasional masyarakat di wilayah Ukraina yang diduduki sementara," katanya di saluran Telegram-nya.
Baca juga: 26 Warga Ukraina Tewas akibat Serangan Rudal Rusia di Uman, Dnipro, dan Kherson
Ukraina akan Rebut 4 Wilayahnya dari Rusia
Pemerintah Ukraina telah menolak klaim Putin soal aneksasi empat wilayah Ukraina ke Rusia.
Ukraina berjanji akan mengambil kembali wilayah yang direbut oleh Rusia di timur dan selatan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menanggapi pidato Putin pada 30 September 2022, dengan mengumumkan, dia sedang berupaya untuk masuk ke NATO.