TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah melakukan serangan rudal selama 24 jam di fasilitas militer Ukraina, termasuk depot senjata dan pabrik amunisi.
Rusia meluncurkan serangan rudal pada Minggu (30/4/2023) malam hingga Senin (1/5/2023).
“Semalam, angkatan bersenjata Rusia meluncurkan sekelompok serangan rudal menggunakan senjata presisi tinggi berbasis udara dan laut jarak jauh terhadap fasilitas industri militer Ukraina,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.
"Tujuan penyerangan telah tercapai. Pekerjaan perusahaan yang membuat amunisi, senjata, dan peralatan militer untuk pasukan Ukraina telah terganggu," lanjutnya.
Ukraina mengatakan 15 dari 18 rudal jelajah yang diluncurkan oleh Rusia berhasil ditembak jatuh, melindungi ibu kota Kyiv dan kota-kota besar lainnya di mana sirene serangan udara berbunyi.
Baca juga: Kereta Kargo Rusia Tergelincir akibat Ledakan Objek Tak Dikenal di Rel Bryansk-Unecha
Serangan Rusia di Bakhmut
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya menargetkan titik penting di Ukraina.
Mereka menambahkan, pasukan Rusia melanjutkan kemajuan mereka di kota Bakhmut, Ukraina.
Komandan Angkatan Darat Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskyi mengatakan pasukan telah melancarkan serangan balasan di beberapa bagian Bakhmut.
Pertempuran sengit kembali berlanjut dan situasi tetap sulit bagi kedua pihak.
“Untuk maju, musuh menggunakan upaya maksimal dan tidak mengandalkan apapun. Meskipun mengalami kerugian yang signifikan, kelompok penyerang baru Wagner, pejuang dari perusahaan swasta lainnya, dan pasukan terjun payung terus-menerus bergegas ke medan perang," kata Jenderal Oleksandr Syrskyi di Telegram Kementerian Pertahanan Ukraina.
“Situasinya cukup rumit, tapi musuh gagal menguasai kota. Pada saat yang sama, di beberapa bagian kota, musuh diserang balik oleh unit kami dan meninggalkan beberapa posisi,” lanjutnya.
Baca juga: Rusia Serang Dnipropetrovsky, 34 Warga Ukraina Terluka dan Puluhan Bangunan Rusak
Serangan di Kherson
Rusia menyerang kota Kherson sejumlah delapan kali dengan 41 peluru selama 24 jam terakhir.