TRIBUNNEWS.COM - Polisi menggeledah rumah mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, di ibu kota Brasil, Brasilia terkait dugaan pemalsuan surat vaksin Covid-19 dirinya.
Dikutip dari BBC, pihak kepolisian menduga surat vaksinasi Bolsonaro dipalsukan sehingga dirinya dapat masuk ke Amerika Serikat.
Dalam penggeledahan yang dilakukan, polisi menyita ponsel milik Bolsonaro dan istrinya serta menangkap beberapa kroninya.
Terkait dugaan pemalsuan tersebut, Bolsonaro telah membantahnya.
Sebelumnya, Bolsonaro sangat menentang terkait pemberian vaksin Covid-19 serta selalu memperoleh inforamasi yang salah terkait vaksin tersebut.
Bolsonaro juga turut menuding pemberian vaksin Covid-19 menyebabkan adanya efek samping.
Baca juga: Eks Presiden Brasil, Jair Bolsonaro Ajukan Visa Turis Amerika Serikat
Di sisi lain, meski dirinya mengungkapkan tidak melakukan vaksin Covid-19, Bolsonaro menolak untuk mempublikasikan surat vaksinannya dengan dalih berisi data pribadi yang sensitif.
Kendati begitu, pasca Bolsonaro lengser, Presiden Brasil yang baru, Luiz Inacio Lula da Silva, membuat aturan agar informasi terkait pemberian vaksin Covid-19 dipublikasikan.
Dalam catatan pemberian vaksin Covid-19 milik Bolsonaro, terlihat ia telah divaksin pada 2021.
Namun, kepolisian menduga catatan tersebut telah dipalsukan sehingga memutuskan untuk melakukan penyelidikan dan penggeledahan di rumah Bolsonaro pada Rabu (3/5/2023) waktu setempat.
Berdasarkan pernyataan polisi federal Brasil, 'data palsu' telah dimasukan ke surat vaksin Covid-19 milik Bolsonaro oleh Menteri Kesehatan Brasil.
Baca juga: Hakim Brasil Perintahkan Tangkap Mantan Menteri Kehakiman Era Bolsonaro Soal Kerusuhan di Brasilia
Sehingga Bolsonaro dapat memasuki AS setelah data surat vaksin miliknya diubah yang diduga dilakukan Menteri Kesehatan di era pemerintahannya.
Menanggapi penggeledahan yang dilakukan, Bolsonaro membantah telah memalsukan data vaksin Covid-19 miliknya.
"Bagi saya, tidak ada yang dipalsukan," ujarnya.