News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Royal Family

Penobatan Raja Charles III di Westminster Abbey Dihadiri 2.000 Tamu Undangan

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto diambil pada 31 Maret 2023, saat Raja Charles III (kiri) dan Permaisuri Camilla (kanan) menyambut para simpatisan dari balkon balai kota, di Hamburg, Jerman utara. - Daftar tamu Raja Charles jauh lebih sedikit dibanding penobatan sang ibu atau Ratu Elizabeth II pada 1953.

TRIBUNNEWS.COM - Penobatan Raja Charles III berlangsung pada Sabtu (6/5/2023).

Daftar tamu Raja Charles jauh lebih sedikit dibanding penobatan sang ibu atau Ratu Elizabeth II pada 1953.

Pasalnya, penobatan Raja Charles III hanya mengundang sekira 2.000 orang, lapor BBC.

Sedangkan 70 tahun lalu, penobatan Ratu Elizabeth dihadiri lebih dari 8.000 tamu undangan.

Undangan penobatan Raja Charles III juga diberikan kepada 850 perwakilan komunitas sebagai pengakuan atas kontribusi amal mereka.

Baca juga: Pangeran Harry dan Pangeran Andrew Tidak Memiliki Tugas Khusus pada Penobatan Raja Charles III

Dikutip dari USA Today, berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang Raja Charles III:

1. Menjalani penobatan pada 6 Mei 2023

Acara penobatan Raja Charles III, dikenal sebagai Operasi Golden Orb, dimulai pada Sabtu (6/5/2023) pukul 6 pagi waktu setempat.

Mengikuti tradisi, Raja Charles III akan dimahkotai menggunakan mahkota St. Edward.

Mahkota ini dibuat pada 1661, sebagai pengganti mahkota abad pertengahan yang dilebur pada 1649.

Ratu Elizabeth II mengenakan mahkota yang sama saat penobatannya tahun 1953.

Permaisuri Camilla juga akan dimahkotai di hari yang sama, namun "upacaranya lebih sederhana", menurut Istana Buckingham.

Ia akan mengenakan mahkota Ratu Mary, menandai pertama kalinya mahkota yang ada digunakan untuk penobatan permaisuri.

Baca juga: Penobatan Raja Charles III: 10 Hal tentang Putra Sulung Ratu Elizabeth II

Foto diambil pada 31 Maret 2023, saat Raja Charles III (kiri) dan Permaisuri Camilla (kanan) menyambut para simpatisan dari balkon balai kota, di Hamburg, Jerman utara. (John MACDOUGALL / AFP)

2. Menjadi Raja setelah kematian sang Ratu

Charles langsung menjadi Raja segera setelah kematian Ratu Elizabeth II pada September 2022.

Hal ini juga berarti Charles menjadi kepala negara Kanada, Australia, Selandia Baru, dan selusin negara lainnya.

Ia juga menjadi kepala tituler Gereja Inggris, kepala militer dan kehakiman, serta membawa sejumlah gelar dan tugas kerajaan lainnya.

3. Raja tertua yang pernah ada

Raja Charles III yang saat ini berusia 74 tahun dan resmi mengemban gelar baru pada usia 73 tahun, menjadi raja tertua yang pernah naik takhta Inggris.

Sebagai perbandingan, Ratu Elizabeth II berusia 25 tahun saat ia dinobatkan menjadi kepala negara.

Sang Ratu memerintah sampai kematiannya pada usia 96 rahun.

Hal ini menjadikan Charles sebagai raja Inggris tertua yang pernah ada, dan terlama melayani kepala negara.

Rekor ini melampaui nenek buyutnya, Ratu Victoria, yang memerintah di usia 63 tahun.

Baca juga: Inggris bersiap-siap untuk penobatan bersejarah Raja Charles III

4. Putra sulungnya berada di urutan berikutnya untuk naik takhta

Pangeran William, putra sulung Raja Charles III dan Putri Diana, menjadi orang selanjutnya yang naik takhta, menurut garis suksesi Kerajaan Inggris.

Setelahnya, diikuti oleh anak-anaknya dengan Kate Middleton, yaitu Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louise.

Pangeran Harry, adik William, berada di urutan kelima.

5. Raja Charles IIIĀ  sebelumnya menikah dengan Putri Diana

Charles pertama kali menikah dengan Lady Diana Spencer, yang kemudian dikenal sebagai Putri Diana, pada 1981.

Saat menikah, Charles berusia 32 tahun, sedangkan Diana 20 tahun.

Pernikahan keduanya kala itu dianggap sebagai dongeng, tetapi kenyataannya tidak.

Charles dan Diana berselingkuh satu sama lain hingga akhirnya resmi bercerai pada 1996.

Baca juga: Dubes Inggris di Jakarta: Raja Charles III Pernah Datang ke Indonesia saat SBY Menjabat Presiden

Raja Inggris Charles III (kanan) dan Permaisuri Camilla menyambut orang banyak setibanya mereka di Istana Buckingham di London, pada 9 September 2022, sehari setelah Ratu Elizabeth II meninggal pada usia 96 tahun. - Ratu Elizabeth II, yang terpanjang -melayani raja dalam sejarah Inggris dan ikon yang langsung dikenali oleh miliaran orang di seluruh dunia, meninggal di tempat peristirahatannya di Dataran Tinggi Skotlandia pada 8 September. (Photo by Daniel LEAL / AFP) (AFP/DANIEL LEAL)

6. Menikahi Camilla pada 2005

Sembilan tahun usai bercerai dari Diana, Charles menikah dengan Camilla Parker Bowles.

Secara hukum, Camilla adalah Putri Wales setelah resmi menikah dengan Charles.

Tapi, ia memilih mengambil salah satu gelar Charles yang labih rendah.

Meski menikah setelah Charles lama bercerai dari Diana, Camilla masih menuai kemarahan publik.

Ia menjadi orang yang paling disalahkan atas berpisahnya Charles dan Diana.

Namun, persepsi publik tentang Camilla perlahan berubah menjelang ulang tahun pernikahannya dengan Charles yang ke-10.

Kala itu, Ratu Elizabeth II terlihat memeluknya.

7. Punya tiga saudara kandung

Raja Charles memiliki seorang saudara perempuan dan dua saudara laki-laki.

Mereka adalah Putri Anne (72), Pangeran Andrew (62), dan Pangeran Edward (58).

Putri Anne adalah seorang bangsawan yang bekerja penuh waktu, di mana saat ini ia berada di urutan ke-16 garis suksesi.

Pangeran Andrew berada di urutan ke-8 garis suksesi meski banyak skandal menjeratnya,

Ia mendapat kecaman di Inggris sejak 2011, karena persahabatannya dengan Jeffrey Epstein, terpidana pelecehan Amerika yang meninggal di penjara pada 2019.

Adik bungsu Charles, Pangeran Edward, adalah seorang bangsawan yang bekerja penuh waktu dan berada di urutan ke-13 garis suksesi.

Baca juga: Jelang Penobatan Raja Charles III, Penggemar Kerajaan Inggris Kemah di Luar Istana Buckingham

8. Raja Charles III sebelumnya dikenal sebagai Pangeran Wales

Raja Charles III dikenal karena pengabdiannya yang panjang sebagai Pangeran Wales, peran yang ia emban selama hampir 60 tahun.

Ia berpartisipasi dalam tugas resmi dan seremonial, serta mendirikan lebih dari 20 badan amal, termasuk The Prince's Trust, The Prince's Foundation, dan The Prince of Wales's Charitable Fund.

Saat mobilitas Ratu Elizabeth II berkurang di bulan-bulan sebelum kematiannya, Charles lah yang turun tangan.

Termasuk menggantikan sang Ratu untuk pertama kalinya pada pembukaan parlemen negara bagian.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Pravitri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini