Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 22 orang, banyak dari mereka anak-anak tewas setelah kapal wisata terbalik di negara bagian Kerala, India selatan pada Minggu (7/5/2023) malam.
“Kami telah menemukan 22 jenazah, termasuk wanita dan anak-anak," kata Moosa Vadakkethil, seorang pejabat pemadam kebakaran senior di Malappuram, Senin (8/5/2023), dikutip Al Jazeera.
"Operasi penyelamatan masih berlangsung,” imbuhnya.
Kapal tersebut terbalik sekira pukul 19.00 waktu setempat.
Pengawas tingkat junior kepolisian distrik Malappuram, Abdul Nazar mengatakan kapal dalam kondisi penuh sesak saat insiden itu terjadi.
Saat peristiwa naas ini terjadi, kapal tersebut membawa sekira 40 penumpang.
Baca juga: Dunia Hari Ini: Bentrokan Antaretnis di India Menewaskan Lebih dari 50 Orang
Tim penyelamat menemukan delapan orang lainnya dalam kondisi terluka keesokan paginya, empat di antaranya dalam kondisi kritis, jelas laporan New York Times.
Beberapa penumpang terjebak di bawah kapal.
Kapal wisata itu sedang menempuh rute berlayar sejauh lima mil di muara Sungai Purapuzha, dekat kota Tanur di pantai barat India.
Belum jelas apa yang menyebabkan kapal wisata itu terbalik di dekat pantai Thooval Theeram di Tanur.
Reaksi pemerintah India
Perdana Menteri India Narendra Modi menyatakan belasungkawa di Twitter.
Mogi mengatakan dia "sedih dengan hilangnya nyawa".
Baca juga: Preview Grup C Piala Sudirman 2023: Malaysia & India Saling Sikut di Grup Neraka
“Sedih atas hilangnya nyawa akibat kecelakaan kapal di Malappuram, Kerala,” kata Perdana Menteri India Narendra Modi dalam sebuah tweet.
Menteri Olahraga dan Perikanan V Abdurahiman, yang membantu mengoordinasikan upaya penyelamatan, mengatakan sebagian besar korban adalah anak-anak pada liburan sekolah.
Jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah.
"Kapal itu terjebak di perairan berlumpur dan ditarik keluar untuk menyelamatkan mereka yang terjebak di dalamnya," kata Abdurahiman kepada wartawan pada Minggu malam.
Kepala menteri negara bagian, yang akan mengunjungi daerah itu pada Senin malam, men-tweet belasungkawa kepada keluarga korban dan mendesak otoritas distrik untuk mengawasi penyelamatan.
Pemerintah menyatakan hari Senin sebagai hari berkabung resmi, kantor berita Press Trust of India melaporkan, mengutip pernyataan pemerintah.
Baca juga: India Tugaskan Militer Redakan Kerusuhan Antaretnis di Manipur
Insiden serupa
Kecelakaan berperahu sering terjadi di India, di mana banyak kapal penuh sesak dan tidak memiliki peralatan keselamatan yang memadai.
Pada September 2020, 12 orang tenggelam saat sebuah perahu wisata terbalik di Sungai Godavari yang meluap di negara bagian selatan Andhra Pradesh.
Pada Mei 2018, 30 orang tewas saat sebuah kapal terbalik di wilayah yang sama.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)