News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kantongi Penjualan Rp 130 Miliar, Produsen Cetakan Sarung Tangan Perluas Pasar India

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Produsen cetakan sarung tangan, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) mengumumkan kinerja keuangannya (tidak diaudit) untuk kuartal I 2023.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produsen cetakan sarung tangan, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) mengumumkan kinerja keuangannya (tidak diaudit) untuk kuartal I 2023.

Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk Ridwan Goh menyampaikan, pada periode kali ini, perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 130 miliar.

Menurutnya, pencapaian ini memperlihatkan kinerja perseroan konsisten dalam menjaga margin laba bersih di atas 23 persen atau sebesar Rp 30 miliar.

Baca juga: Mark Dynamics Klaim Kuasai 40 Persen Pasar Cetakan Sarung Tangan Dunia

"Kami berusaha konsisten untuk terus bertumbuh dengan cara memperluas pangsa pasar kami ke negara lain, dan berinovasi serta mempertahankan kualitas produk kami," ujar Ridwan dalam keterangannya, Rabu (3/5/2023).

"Tahun ini kami berusaha untuk memperluas pangsa pasar India dan Sri Lanka yang memberikan beberapa indikator yang menjanjikan," sambungnya.

Lebih lanjut Ia mengatakan, dengan market share 50 persen dari penjualan cetakan sarung tangan nitril di seluruh dunia, maka kenaikan penjualan MARK diharapkan bisa menjadi indikator akan pulihnya industri sarung global.

Asosiasi sarung tangan Malaysia (MARGMA) memprediksi pertumbuhan sarung tangan tumbuh sebesar 5 persen sampai 8 persen setiap tahunnya dan 2023 total permintaan sarung tangan dunia mencapai 300 miliar pcs.

"Titik balik industri sarung tangan secara bertahap menunjukkan rebound di 2023, sentimen positif bisa dilihat dari mulai naiknya harga jual rata-rata produsen sarung tangan di China dan Malaysia, serta oversupply sarung tangan global akibat overproduksi di saat pandemic sudah mulai mendekati masa pakai, sehingga produsen sarung tangan harus memproduksi sarung tangan yang baru lagi," paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini