TRIBUNNEWS.COM, TEXAS - Seorang pria melepaskan tembakan di sebuah pusat perbelanjaan di Allen, negara bagian Texas, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu sore waktu setempat.
Peristiwa ini menewaskan delapan orang dan melukai tujuh orang.
Pelaku penembakan pun telah ditembak mati oleh aparat kepolisian.
Dikutip dari laman Russia Today, Senin (8/5/2023), serangan itu terjadi di mal Allen Premium Outlets, pinggiran utara kota Dallas.
Polisi mengatakan bahwa seorang petugas pengamanan sedang merespons panggilan yang tidak terkait dengan insiden itu namun tiba-tiba mendengar suara tembakan.
"Petugas itu langsung melawan tersangka dan menetralisir ancaman tersebut," kata Departemen Kepolisian Allen dalam sebuah pernyataan.
Kepala Pemadam Kebakaran Allen, Jonathan Boyd mengatakan sembilan korban saat ini dirawat di rumah sakit, namun dua meninggal karena luka-luka yang mereka derita.
Ia menambahkan bahwa tiga 'dalam orang dalam operasi kritis, dan empat kondisinya stabil'.
Menurut video dan foto yang tersebar di media sosial, penembaknya adalah seorang laki-laki yang mengenakan pakaian hitam serta kaca mata hitam selama aksi penyerangan.
CNN melaporkan bahwa pelaku tampaknya dipersenjatai dengan senapan semi-otomatis gaya AR-15 dan mengenakan pelindung tubuh.
"Hari ini adalah hari yang tragis bagi kota Allen, warga kami, teman-teman kami, dan pengunjung yang berada di Outlet Premium Allen. Allen adalah kota yang selama ini aman dan membanggakan, tentu saja tindakan kekerasan yang terjadi saat ini tidak masuk akal dan mengejutkan," kata Wali Kota Allen Ken Fulk. "
Tragedi itu terjadi seminggu setelah seorang pria menembak mati lima tetangganya di Cleveland, Texas.
Baca juga: Kasus Penembakan Massal Paling Mematikan di Amerika Serikat Sepanjang Tahun 2023
Tersangka kemudian ditangkap setelah empat hari diburu polisi.
Pada Maret lalu, aksi penembakan massal terjadi di sebuah sekolah Kristen di Nashville, Tennessee, yang menewaskan enam orang.
Polisi setempat pun menembak penyerang setelah tiba di lokasi kejadian.