Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Yuzu koshō atau yuzu goshō adalah bumbu tradisional Jepang yang saat ini banyak diminati warga. Tak hanya warga lokal Jepang tapi juga disukai orang asing.
"Bumbu ini adalah salah satu jenis bumbu masakan Jepang yang terbuat dari paprika merah, kulit yuzu dan garam, yang kemudian difermentasi. Kini bumbu tradisional Jepang ini sedang tren dan banyak disukai orang asing," ungkap Nakamura, seorang chef restoran Jepang kepada Tribunnews.com, Sabtu (6/5/2023).
Yuzu semacam pohon jeruk, dengan jenis khusus yang hanya ada di Jepang. Biasanya digunakan sebagai bumbu untuk nabemono hidangan, sup miso, dan sashimi.
Jenis yuzu koshō yang paling terkenal berasal dari Kyushu, di mana ini adalah makanan khas setempat.
Baca juga: Mengenal Beragam Ras Ayam di Jepang, Telurnya Aman dan Sehat Meski Dikonsumsi Mentah
Satu botol kecil Yuzu koshō saat ini dijual di Jepang dengan harga sekitar 450 yen.
Karakteristik
Sepasang kanji terakhir dengan nama koshō (lada), biasanya mengacu pada lada hitam, masuk ke dalam dialek Kyushu, mereka mengacu pada cabai.
Biasanya cabai hijau digunakan, tetapi beberapa versi menggunakan paprika merah.
Yuzu koshō dibuat dari cabai hijau, sedangkan menggunakan cabai merah menghasilkan pasta berwarna jingga.
Yuzu koshō digambarkan agak pedas dengan rasa asam dari buah jeruk.
Ada teori bahwa yuzu koshō awalnya dibuat di Hita, Prefektur Ōita di selatan Jepang dan di Soeda, Prefektur Fukuoka.
Satu teori menyatakan bahwa beberapa desa di Hita adalah pusat di mana budidaya yuzu menjadi populer, dan di mana yuzu koshō telah dibuat oleh keluarga sejak lama.
Teori lain menyatakan bahwa sebuah taman di Gunung Hiko, sebuah gunung yang terletak di antara Fukuoka dan Oita dan salah satu dari tiga gunung suci Jepang, memiliki pohon yuzu tempat yamabushi pertama kali menciptakan yuzu koshō.
Baca juga: PM Jepang Target Investasi 100 Triliun Yen, METI Buat Studi Kasus Investasi Asing
Kepopuleran
Awalnya yuzu koshō dibuat oleh keluarga, tetapi kemudian versi produksi massal muncul di pasaran.
Popularitasnya semakin meningkat setelah ditawarkan sebagai oleh-oleh di kota mata air panas Yufuin Onsen di Kyushu.
Popularitasnya semakin meningkat ketika Fundokin, produsen utama dari shoyu dan miso di Kyushu, mulai membuat yuzu koshō.
Baru-baru ini telah tersedia di supermarket di wilayah Kanto.
Dalam beberapa tahun terakhir, produsen besar seperti House Foods, S & B Foods, McCormick & Company, dan Lion sudah mulai menjualnya.
Sebuah versi yuzu koshō dalam tabung telah muncul di pasaran Tankan koshō adalah produk serupa yang menggunakan tankan jeruk yang lebih mirip jeruk.
Awalnya, yuzu koshō digunakan di nabemono, tetapi sekarang juga ditemukan sebagai bumbu untuk tsukune, udon, miso, sashimi, tempura, dan yakitori.
Selanjutnya, sejak tersedia di seluruh Jepang, digunakan dalam berbagai cara seperti pada spageti, salad, tonkatsu, ramen, dan shumai.
Baca juga: Ekspor Telur Ayam Jepang Meningkat 5 Kali Lipat dalam 4 Tahun, 90 Persen Diekspor ke Hong Kong
Produsen skala besar juga mulai menggunakan penyedap dalam produk mereka.
Calbee membuat makanan ringan seperti keripik kentang yang dibumbui yuzu koshō, tetapi hanya ditemukan di lokasi tertentu.
Ezaki Glico membuat Pretz dengan penyedap, dan Meiji membuat keripik jagung keriting yang hanya dijual di Kyushu. Kameda membuat keripik mochi goreng dan juga senbei. Di Kyushu, Kit Kat dengan rasa yuzu koshō dijual.
Selain di Kyushu, juga diproduksi di Desa Kito (sekarang Kota Naka) di Prefektur Tokushima, tempat produksi yuzu, dan di Prefektur Kochi.
Cara Membuat
Kupas kulit buah yuzu hijau dan cincang halus. Buah yuzu akan digunakan nanti.
Cincang halus cabai hijau dengan bijinya dibuang. Dalam lesung, giling cabai hijau cincang halus dan kulit yuzu.
Manfaatkan rasa dengan tidak menumbuknya sepenuhnya. Tambahkan garam secukupnya.
Juga, tambahkan jus yang diperas dari buah yuzu dalam jumlah yang sesuai.
Pindahkan ke botol steril atau wadah kedap udara dan simpan di lemari es.
Cabai merah terkadang digunakan sebagai pengganti cabai hijau.
Umumnya bila menggunakan cabai hijau digunakan kulit yuzu hijau, dan bila menggunakan cabai merah digunakan kulit yuzu kuning.
Dalam hal resep di atas, umur simpan tergantung pada jumlah garam.
Biasanya dibuat dalam jumlah kecil dan diperkirakan akan habis disantap dalam waktu sekitar satu minggu.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.