Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Kementerian Luar Negeri Italia telah meminta warganya di Ukraina agar segera meninggalkan negara itu mengingat kondisi di Ukraina makin runyam ditandai dengan meningkatnya serangan rudal oleh Rusia.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam pesan yang diposting di laman resminya Viaggiare Sicuri pada Senin kemarin.
"Rekan senegara yang masih berada di Ukraina sangat disarankan untuk menggunakan sarana yang masih tersedia, termasuk kereta api, untuk segera meninggalkan negara itu, pada saat jam malam tidak berlaku," bunyi pesan tersebut.
Pesan itu juga memperingatkan bahwa serangan rudal telah direkam secara baik 'di Kiev dan di seluruh Ukraina'.
"Sangat disarankan untuk berhati-hati. Semua perjalanan ke Ukraina, dalam kapasitas apapun, sangat tidak dianjurkan," tegas pesan tersebut.
Viaggiare Sicuri dioperasikan oleh Unit Krisis Farnesina Kementerian Luar Negeri Italia.
Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (9/5/2023), negara itu menarik kembali stafnya yang tidak penting dari Kedutaannya di Ukraina pada tahun lalu saat Rusia memulai operasi militernya, dan secara tegas mendesak warganya untuk menghindari wilayah Donetsk, Lugansk dan Krimea.
Donetsk dan Lugansk telah masuk ke dalam Rusia setelah referendum, sementara Crimea memilih untuk menjadi bagian dari negara itu pada 2014.
Ukraina melaporkan beberapa serangan drone dan rudal Rusia pada Senin pagi waktu setempat, mengklaim telah menembak jatuh 35 drone kamikaze di atas langit Kiev.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Bikin Perusahaan Minyak Eropa Bangkrut, Sehari Merugi 27 Juta USD
Sementara pembom Angkatan Udara Rusia dilaporkan meluncurkan delapan rudal ke arah wilayah Odessa, dan ledakan di wilayah Chernigov serta Dnepropetrovsk, juga kota Zaporozhye.
Saat Ukraina bersiap untuk meluncurkan serangan balasan yang banyak digembar-gemborkan, sekutunya dilaporkan khawatir tentang pembalasan Rusia atas serangan di Krimea, dengan beberapa politisi Barat dilaporkan menyarankan agar Ukraina meninggalkan semenanjung itu.
Baca juga: 5 Orang Terluka akibat Serangan Rusia di Kyiv dan Kota-kota Lain di Ukraina
Drone Ukraina dilaporkan telah menyerang beberapa sasaran di sana dalam seminggu terakhir.