News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir di Kongo Tewaskan Lebih dari 400 Orang, Warga Gali Tanah untuk Cari Keluarga yang Hilang

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota keluarga dan warga dua desa terdampak banjir melihat kerusakan akibat bencana di Nyamukubi, bagian timur Republik Demokratik Kongo, 8 Mei 2023. Korban tewas akibat banjir dan tanah longsor dipicu hujan deras di timur Republik Demokratik Kongo telah meningkat menjadi hampir 400, kata seorang pejabat pada 7 Mei 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Orang-orang menggali tanah berlumpur demi mencari anggota keluarga mereka yang hilang akibat banjir parah di Republik Demokratik Kongo (DRC) minggu lalu.

Banjir tersebut, mengakibatkan lebih dari 400 orang tewas.

Dilaporkan Independent, Desa Bushushu dan Nyamukubi di DRC timur hancur setelah hujan deras dimulai pada Kamis (4/5/2023) malam.

Sungai meluap dan kemudian memicu tanah longsor.

Sekitar 3.000 keluarga kini kehilangan tempat tinggal mereka.

Properti dan lahan pertanian di dekat Danau Kivu di wilayah Kalehe, hancur.

Baca juga: Banjir di Kongo, Korban Tewas 401 Orang, Presiden Felix Tshisekedi Umumkan Hari Berkabung Nasional

"Ini seperti akhir dunia," kata Gentille Ndagijimana (27), kepada AFP.

Ibu, ayah, dan dua saudara perempuan Ndagijimana tewas akibat banjir tersebut.

Ulrich Crepin Namfeibona, dari Médecins Sans Frontières (MSF), badan amal yang menyediakan perawatan medis kemanusiaan, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email ke The Independent bahwa sekitar 150 orang terluka dan desa-desa "habis" akibat banjir.

"Bencana melanda dalam semalam dan karena Kamis adalah hari pasar, populasi di Bushushu dua kali lipat dari biasanya," ujarnya.

MSF mengatakan, telah mengevakuasi 36 orang yang terluka parah dengan perahu ke rumah sakit.

MFS menambahkan, "Tempat tinggal, makanan, dan barang-barang pokok lainnya sangat dibutuhkan bagi komunitas-komunitas ini yang telah kehilangan segalanya."

"Kami juga melihat anak-anak yang kehilangan orang tuanya dan membutuhkan perlindungan.”

Palang Merah Kongo tidak memiliki cukup kantong jenazah, lapor BBC.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini