Mengutip dari Independent, Perdana Menteri Chris Hipkins mengatakan jumlah korban sangat banyak mengingat populasi Wellington yang relatif kecil yaitu 212.000 jiwa.
"Ini adalah peristiwa besar. Kami belum pernah melihat sesuatu dalam skala ini belakangan ini," katanya.
"Wellington adalah komunitas kecil dan... komunitas yang sangat erat."
"Orang-orang akan merasakannya hari ini."
Ia mengatakan kepada wartawan berita bahwa investigasi akan dilakukan tetapi fokus saat ini tetap pada "menangani situasi."
“Ini adalah tragedi mutlak. Ini adalah situasi yang mengerikan," katanya kepada wartawan.
“Seiring waktu, tentunya akan ada sejumlah investigasi tentang apa yang terjadi dan mengapa itu terjadi."
"Tapi untuk saat ini, fokusnya jelas harus menghadapi situasi ini.”
Baca juga: Profil Chris Hipkins, Mengenal Sosok Perdana Menteri Selandia Baru Pengganti Jacinda Ardern
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah berbicara dengan Chris Hipkins dan menawarkan bantuan Australia.
"Ini adalah tragedi kemanusiaan yang mengerikan," kata Albanese.
“Saya menyatakan belasungkawa saya atas nama Australia kepada teman-teman kami di Selandia Baru pada saat yang sangat sulit ini.”
Pihak berwenang mengatakan jumlah korban tewas mungkin bertambah.
Bangunan tersebut, rusak parah sehingga pencarian menyeluruh belum dapat dilakukan.
Hostel dengan 92 kamar ini diketahui menampung penghuni dari komunitas yang rentan dan terpinggirkan, termasuk mereka yang mendapat pensiun kesejahteraan dan penyandang disabilitas, serta pekerja dari rumah sakit utama kota.
Selandia Baru saat ini berada di tengah krisis perumahan yang disebabkan oleh harga sewa yang tinggi, harga beli rumah yang tinggi, dan kekurangan perumahan negara.
Angka resmi menunjukkan bahwa hingga Februari, lebih dari 3.300 rumah tangga tinggal di perumahan darurat.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)