TRIBUNNEWS.COM - Seorang gadis berusia 13 tahun di Melbourne, Australia meninggal setelah mengikuti tren media sosial yang disebut "chroming".
Esra Haynes meninggal setelah menghirup bahan kimia dari kaleng deodoran aerosol, lapor 7news.com.au.
Ayahnya, Paul Haynes mengatakan bahwa insiden itu terjadi bulan lalu ketika dia menerima telepon dari teman putrinya.
Putrinya saat itu sedang menginap di rumah temannya.
Paul diminta menjemput Esra setelah dia jatuh pingsan setelah mencoba melakukan chroming.
Chroming atau yang juga disebut "huffing", merupakan tindakan menghirup gas atau zat tertentu, di antaranya cat metalik, pelarut, bensin, dan bahan kimia rumah tangga.
Baca juga: Wanita di China Berhenti dari Pekerjaannya untuk Jadi Seorang Anak Full Time, Digaji Orang Tuanya
Paul mengatakan putrinya menderita serangan jantung setelah itu.
Esra dirawat selama satu setengah minggu di rumah sakit.
Paul dan seluruh anggota keluarganya menyaksikan bagaimana "perjuangan Esra untuk tetap hidup".
"Pada akhirnya, kami harus membuat keputusan, kami harus mematikan alat penunjang hidupnya," katanya.
"Peristiwa itu benar-benar menghancurkan, menghancurkan semua orang yang terlibat, semua temannya juga.”
Paul mengatakan bahwa sejak kematian putrinya, keluarganya kesulitan untuk makan dan tidur.
“Ini adalah saat yang paling sulit dan traumatis yang bisa dilalui oleh setiap orang tua."
"Kami belum tidur, kami hampir tidak makan, kami belum tersenyum, kami bukan diri kami sendiri lagi,” katanya.