TRIBUNNEWS.COM - Tabrakan kereta terjadi di Odisha, India dan mengakibatkan 207 orang tewas dan 900 lainnya luka-luka.
Dikutip dari BBC, Sekretaris Odisha, Pradeep Jena, mengungkapkan lebih dari 200 ambulans diterjunkan di lokasi tabrakan yang berada di distrik Balasore.
Salah satu penumpang menduga kereta yang ditumpanginya tergelincir sebelum ditabrak kereta lain yang berada di jalur sebelahnya pada Jumat (2/6/2023) malam.
Petugas mengungkapkan, bahwa korban tewas kemungkinan akan terus bertambah.
Kepala Pemadam Kebakaran Odisha, Sudhansu Sarang, mengungkapkan 207 korban tewas telah dievakuasi.
Sebelumnya, Jena mengatakan lebih dari 100 dokter diperbantukan untuk melakukan penanganan medis.
Baca juga: Kereta LRT Baru Dibuka Namun Kekurangan Semikonduktor Kartu IC Jepang Stop Penjualan Mulai 8 Juni
Perdana Menteri India, Narendra Modi mengungkapkan dirinya terpukul dengan insiden kecelakaan ini dan pihaknya akan berfokus kepada keluarga yang tengah berduka.
"Penyelamatan sedang berlangsung di lokasi kecelakaan dan semua bantuan akan diberikan kepada mereka yang terkena dampak," katanya dalam cuitannya di akun Twitter pribadinya.
Di sisi lain, Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah menyatakan insiden ini 'sangat menyiksa'.
Salah satu orang yang selamat mengatakan, ada puluhan orang jatuh ke tubuhnya ketika insiden terjadi.
"Saya berada di paling bawah. Saya mengalami luka di bagian tangan dan belakang leher. Ketika saya pergi keluar dari kereta, saya melihat orang kehilangan tangannya, lalu yang lain ada yang kehilangan kaki, serta wajah yang penuh darah," kata orang yang selamat.
Baca juga: Populer Internasional: Gadis 11 Tahun Korban Serangan Rusia - Jasad Biarawati Utuh setelah 4 Tahun
Kecelakaan ini diduga akibat beberapa gerbong dari kereta Shalimar-Chennai Coromandel Express keluar dari rel sekira pukul 19.00 waktu setempat.
Akibatnya beberapa gerbong berada di jalur yang berlawanan.
Sementara kereta lain yakni milik Howrah Superfast Express melaju dari arah Yesvantpur menujuh Howrah langsung menabrak gerbong yang berada di jalur berlawanan tadi.
Petugas mengungkapkan seluruh kereta dalam keadaan laik digunakan.
Di sisi lain, Kementerian Perkeretaan, Komunikasi, Elektronik, dan Teknologi Informasi India mengumumkan bagi keluarga yang anggotanya meninggal dunia memperoleh 12.136 dolar AS.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)