TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks kualitas udara di Jakarta hari ini, Kamis (8/6/2023) salah satu terburuk di kota-kota dunia.
Hal itu bisa dilihat di situs IQAir.
Indeks kualitas udara (AQI) terbagi menjadi enam kelompok yakni Baik (0-50), Sedang (51-100), Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif (101-150), Tidak Sehat (151-200), Sangat Tidak Sehat (201-300), dan Berbahaya (301+).
Hari ini, Kamis (8/6/2023) per pukul 09.19, Kota New York, Amerika Serikat, menjadi kota dengan kualitas udara terburuk, tingkat AQI 256.
Angka tersebut masuk ke dalam kelompok kualitas udara yang sangat tidak sehat.
Baca juga: Kualitas Udara Capai Level Buruk, Warga Bangkok Diminta Tetap Di Rumah
Lahore, Pakistan, menjadi kota nomor dua dengan kualitas udara terburuk, tingkat AQI 200 dan masuk ke kelompok tidak sehat. Diikuti Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) dengan AQI 169.
Jakarta sendiri menempati urutan ke-9 dari daftar kota dengan kualitas terburuk di dunia.
Angka AQI di Jakarta adalah 153 yang masuk kelompok tidak sehat.
Jakarta di urutan kesembilan.
Melansir IQAir, berikut 10 kota dengan kualitas udara terburuk di dunia hari ini, Kamis (8/6/2023).
- New York, Amerika Serikat - 265 - Sangat Tidak Sehat
- Lahore, Pakistan - 200 - Tidak Sehat
- Dubai, Uni Emirat Arab - 168 - Tidak Sehat
- Johannesburg, Afrika Selatan - 161 - Tidak Sehat
- Delhi, India - 161 - Tidak Sehat
- Hanoi, Vietnam - 159 - Tidak Sehat
- Dhaka, Bangladesh - 155 - Tidak Sehat
- Tel Aviv-Yafo, Israel - 154 - Tidak Sehat
- Jakarta, Indonesia - 153 - Tidak Sehat
- Detroit, Amerika Serikat - 149 - Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif
Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Indonesia
Sementara itu, di Indonesia sendiri, Jakarta menempati urutan kelima sebagai kota dengan kualitas udara terburuk atau kota paling berpolusi di Indonesia.
Kota yang paling berpolusi di Indonesia adalah Cileungsir, Jawa Barat, dengan AQI 171 yang masuk kategori tidak sehat. Diikuti Pasarkemis, Jawa Barat dengan AQI 169.
Kemudian, Tangerang Selatan, Banten dengan AQI 162 dan Sukasada, Bali dengan AQI 160.
Tanggapan Pj Gubernur Jakarta
Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono berencana menambah ruang terbuka hijau (RTH) dan pohon untuk mengatasi kualitas udara di Ibu Kota yang buruk.
Berdasarkan data dari IQAir, indeks kualitas udara di Jakarta selalu berada di angka 150 ke atas sejak Jumat (19/5/2023).
Angka itu jauh dari indeks kualitas udara yang baik berkisar dari 0-50.
"Pemda DKI berbenah menambah RTH, kita semua menanam pohon," ujar Heru kepada wartawan, Kamis (8/6/2023) dikutip dari Kompas.com.
Pemprov DKI, lanjut dia, juga terus mengebut uji emisi kendaraan bermotor untuk memastikan seluruh kendaraan yang lalu lalang di Jakarta laik jalan.
Pemprov juga berupaya melakukan peralihan jenis kendaraan dari berbasis bahan bakar minyak ke listrik, tidak terkecuali untuk Transjakarta.
"Transjakarta berbenah gunakan bus listrik pokoknya semua masyarakat sama-sama membantu," ucap Heru.
"Itu jangka panjang ya tetapi dinas lingkungan hidup kan selalu bikin program tes uji emisi ya semuanya harus sama-sama turunkan emisi," sambung Heru.
Buruknya kualitas udara ini bisa berdampak pada kesehatan anak-anak, lanjut usia dan kelompok sensitif lainnya.
Sumber: Kompas.TV/Kompas.com