Ia mengatakan, Cameron lari ke taman untuk menjauhkan Tyler dari ibunya untuk melindunginya.
Pengadilan Swansea Crown mengatakan selama masa kanak-kanak Tyler Lindley menunjukkan "perilaku bermasalah" baik di sekolah maupun di panti asuhan.
Selain itu, ada intervensi dari sejumlah lembaga dan layanan kesehatan mental soal tindakan pelaku.
"Pada suatu kesempatan, setelah Tyler diminta untuk meninggalkan rumah ibunya setelah pertengkaran, terdakwa menggambarkan Cameron sebagai anak emas," kata Michael Jones KC, jaksa pengadilan, dikutip dari ITV.
Setelah mendapat ancaman itu, Cameron berusaha memperbaiki hubungannya dengan Tyler.
Cameron memulai pendidikannya di bidang teknik kedirgantaraan di Universitas Swansea dan mulai mengatur pertemuan antara Tyler dan ibu mereka.
Pada tahun 2022, Tyler tinggal di asrama, sementara Cameron membagi waktunya antara tinggal di akomodasi siswa dan tinggal bersama ibunya.
Pengadilan mendengar Tyler mulai berbicara tentang menikam saudaranya, membakar rumah ibunya, dan melakukan "pembunuhan".
Dia mengatakan Tyler tampak cemburu dengan hubungan saudaranya dengan ibu mereka.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)