TRIBUNNEWS.COM - Moskow menolak seruan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membantu penduduk yang terkena dampak banjir dari Bendungan Nova Kakhovka yang jebol, kata badan dunia itu pada Minggu (18/6/2023).
Dikutip Al Jazeera, jumlah korban tewas meningkat dan air kotor memaksa penutupan pantai di Ukraina selatan.
Runtuhnya bendungan yang dikendalikan Moskow pada 6 Juni kemarin memicu banjir di seluruh Ukraina selatan dan bagian-bagian wilayah Kherson yang diduduki Rusia.
Selain itu, jebolnya Nova Kakhovka juga menghancurkan rumah-rumah dan tanah pertanian serta memutus pasokan bagi penduduk.
Korban tewas telah meningkat menjadi 52, dengan pejabat Rusia mengatakan 35 orang tewas di daerah yang dikuasai Moskow dan kementerian dalam negeri Ukraina mengatakan 17 tewas dan 31 hilang.
Lebih dari 11.000 telah dievakuasi di kedua sisi.
Baca juga: Vladimir Putin Ungkap Isi Draf Perjanjian Netralitas Ukraina yang Gagal pada Tahun 2022
PBB mendesak Rusia untuk bertindak sesuai dengan kewajibannya berdasarkan hukum humaniter internasional.
“Bantuan tidak dapat ditolak bagi orang yang membutuhkannya,” kata Denise Brown, koordinator kemanusiaan PBB untuk Ukraina, dalam sebuah pernyataan.
Gazprom terus mengirimkan gas ke Eropa melalui Ukraina
Dalam perkembangan perang Rusia vs Ukraina lainnya, raksasa gas alam Rusia Gazprom telah mengumumkan akan mengirimkan 41,1 juta meter kubik gas ke Eropa melalui Ukraina pada hari Senin.
Data Komisi Eropa menunjukkan bahwa impor pipa gas Rusia tahun lalu oleh Eropa mencapai 62 miliar meter kubik, 60 persen di bawah rata-rata lima tahun sebelumnya.
Pada bulan April, Gazprom memperingatkan bahwa Eropa akan berjuang untuk mengisi ulang penyimpanan gasnya ke level tahun lalu setelah benua itu mengakhiri musim pemanasan musim dingin dengan stok yang relatif rendah.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-480: Ukraina Hancurkan Gudang Amunisi Rusia di Odesa
Tujuh terluka dalam penembakan Ukraina di Belgorod Rusia: Gubernur
Tujuh warga sipil, termasuk seorang anak, terluka dalam penembakan Ukraina di daerah kota Valuyki di wilayah perbatasan Belgorod Rusia semalam, kata gubernurnya.
"Lima bangunan bertingkat dan empat rumah rusak, dengan satu bangunan terbakar," kata Vyacheslav Gladkov.
Secara terpisah, Roman Starovoyt, gubernur wilayah Kursk, utara Belgorod dan juga berbatasan dengan Ukraina, mengatakan pasukan Ukraina menembaki dua desa di sana.
Tidak ada korban jiwa, menurut informasi awal.
Al Jazeera tidak dapat memverifikasi laporan ini secara independen.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)