News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pangkalan Kelompok Tentara Bayaran Wagner di Libya Dihantam Serangan Drone

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bos Wagner Yevgeny Prigozhin menyatakan serangan yang dilakukan pasukannya ke Kremlin merupakan bentuk protes dan menegaskan tidak pernah bermaksud memberontak kepada otoritas pemerintah Rusia. - Serangan pesawat tak berawak yang menghantam pangkalan udara di timur yang digunakan oleh tentara bayaran dari kelompok paramiliter Rusia Wagner.

TRIBUNNEWS.COM - Serangan pesawat tak berawak atau drone menghantam pangkalan udara yang digunakan oleh tentara bayaran dari kelompok paramiliter Rusia, Wagner di timur Libya.

Dilansir Al Jazeera, asal serangan Jumat (30/6/2023) dini hari di pangkalan udara Al-Kharruba, 150 kilometer (90 mil) barat daya Benghazi, tidak jelas tetapi tidak menimbulkan korban.

Menanggapi serangan tersebut, pemerintah membantah bahwa pihaknya bertanggung jawab atas hal tersebut.

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Mohamad al-Haddad membantah pihak berwenang yang berbasis di Tripoli ada hubungannya dengan serangan itu.

“Tidak ada pesawat kami yang menargetkan situs mana pun di timur,” kata al-Haddad, menurut situs berita Libya Addresslibya.

"Laporan ini ditujukan untuk memicu perang baru antara saudara Libya dan melibatkan Libya dalam konflik regional," imbuhnya.

Baca juga: Anggota Parlemen Rusia Ungkap Alasan Yevgeny Prigozhin Hentikan Pemberontakan Wagner

Pengambilan video ini diambil dari rekaman selebaran yang diposting pada 25 Mei 2023 di akun Telegram layanan pers Concord -- sebuah perusahaan yang terkait dengan kepala kelompok tentara bayaran Rusia Wagner, Yevgeny Prigozhin -- menunjukkan Yevgeny Prigozhin berbicara di Bakhmut. Kepala kelompok tentara bayaran Wagner Rusia mengatakan pada 25 Mei 2023 pasukannya telah mulai memindahkan posisi mereka di titik nyala kota Bakhmut di Ukraina timur ke militer Rusia. (Selebaran / TELEGRAM/ @concordgroup_official / AFP)

Laporan yang dibagikan oleh situs berita Libya dan Arab mengatakan serangan udara diluncurkan dari pesawat milik pemerintah yang diakui PBB di Libya yang dilanda konflik.

"Kami terkejut dengan laporan tersebut," kata kementerian pertahanan, menurut televisi Libya Al-Massar.

“Kami menghormati gencatan senjata yang ditandatangani pada Oktober 2020," ucapnya.

Kementerian itu merujuk pada gencatan senjata dengan Jenderal Khalifa Haftar yang berbasis di timur yang mengakhiri serangannya yang gagal pada 2019-2020 di ibu kota.

Pejuang dari kelompok Wagner, bersama yang lain dari Chad, Sudan, Niger dan Suriah, membantu Haftar dalam pertempuran untuk Tripoli.

Baca juga: Terungkap Wagner Masih Rekrut Pejuang meskipun Ada Isu Dibubarkan

Tentara bayaran Wagner tetap aktif di Libya timur yang kaya minyak serta selatan negara itu, meskipun beberapa pergi berperang di Mali atau di Ukraina, mendukung invasi tentara Rusia.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini