TRIBUNNEWS.COM - Seorang peneliti dan penulis yang berfokus pada kejahatan perang Ukraina, Victoria Amelina meninggal dunia pada Sabtu (1/7/2023).
Wanita itu meninggal akibat luka yang diderita dalam serangan rudal di kota Kramatorsk, Donetsk pada Selasa (27/6/2023).
NY Times melaporkan, novelis berusia 37 tahun itu menjadi orang ke-13 yang tewas dalam serangan rudal di sebuah restoran di Ukraina timur.
Al Jazeera mewartakan, Victoria Amelina sedang makan di restoran Ria Pizza yang populer.
Kala itu dia sedang bersama delegasi penulis dan jurnalis Kolombia.
Ada 12 orang tewas di restoran tersebut, di antaranya merupakan empat orang anak.
Baca juga: Saudara Kembar Berusia 14 Tahun Tewas dalam Serangan Udara Rusia di Restoran Pizza
Victoria Amelina dilarikan ke Rumah Sakit Mechnikov di orakota Dnipro, Ukraina.
Amelina juga merupakan tokoh budaya terbaru yang tewas dalam perang besar-besaran yang diluncurkan di Ukraina yang diluncurkan oleh Rusia pada Februari 2022.
PEN, organisasi nirlaba yang bertujuan membela dan merayakan kebebasan berekspresi melalui sastra, mengumumkan kematiannya melalui pernyataan di Facebook.
“Dengan sangat sedih kami memberi tahu Anda bahwa jantung penulis Victoria Amelina berhenti berdetak pada 1 Juli,” bunyi pernyataan itu.
“Di hari-hari terakhir kehidupan Victoria, keluarga dan teman-temannya ada di sisinya.”
Mendokumentasikan kejahatan perang
Lahir di kota barat Lviv, Amelina memulai karirnya di bidang IT sebelum menjadi penulis dan penyair penuh waktu pada tahun 2015.
Dia akan segera menjadi salah satu penulis muda paling terkenal di negara itu.
Dua novelnya Dom’s Dream Kingdom, atau Dim dlya Doma diterbitkan pada tahun 2017.
Karyanya terpilih untuk beberapa penghargaan nasional dan internasional, termasuk Penghargaan Uni Eropa untuk Sastra.
Baca juga: Mafia Terpidana Pembunuhan Ditangkap setelah 3 Tahun Kerja di Restoran Pizza Prancis, Buron 17 Tahun
Buku non-fiksi pertamanya dalam bahasa Inggris, War and Justice Diary: Looking at Women Looking at War, akan diterbitkan.
Ketika Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina tahun lalu, Amelina mulai mendokumentasikan kejahatan perang.
Wanita itujuga bekerja dengan anak-anak di dekat garis depan.
Pekerjaannya membawanya ke seluruh bagian timur, selatan dan utara Ukraina selama perang, khususnya di desa Kapytolivka dekat Izyum di timur laut negara itu.
Tahun lalu dia menemukan buku harian Volodymyr Vakulenko, seorang editor, jurnalis dan penerjemah yang telah menulis 13 buku dan diculik dan dibunuh oleh pasukan Rusia di kota Izyum segera setelah invasi.
Daftar tokoh budaya yang terbunuh selama perang terus bertambah
Vakulenko dan Amelina bukan satu-satunya tokoh budaya yang tewas sejak awal invasi besar-besaran Rusia.
Di pinggiran Kyiv, Bucha, Oleksandr Kysliuk, seorang penerjemah terkenal dari bahasa Yunani kuno dan Latin, dilaporkan ditembak mati di rumahnya selama upaya Rusia untuk mengambil alih ibu kota.
Baca juga: Rusia Serang Restoran di Kramatorsk, 10 Warga Ukraina Tewas dan 61 Lainnya Terluka
Di Kherson, yang terletak di Ukraina selatan, Yuri Kerpatenko, direktur utama Teater Musikal dan Drama Mykola Kulish Kherson, dieksekusi saat kota itu diduduki setelah dia menolak untuk ambil bagian dalam konser.
Mantan penari balet dan guru tari Oleksandr Shapoval tewas akibat tembakan hebat selama pertempuran pada September 2022 di dekat Maiorske di wilayah Donetsk.
Pasha Lee, seorang aktor dan presenter TV, tewas di pinggiran Kyiv Irpin ketika daerah itu dibombardir artileri berat.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)