TRIBUNNEWS.COM - Seorang pelaku pembunuhan yang sudah buron selama 30 tahun viral di media sosial China.
Ia viral lantaran saat dibawa polisi, ia meminta istrinya untuk menikah lagi dan jangan menunggunya.
Dilaporkan South China Morning Post, pelaku pembunuhan tersebut bernama Zhou.
Zhou menikam seorang pria hingga tewas bersama 3 pria lainnya pada tahun 1993 di provinsi Hubei.
Tiga pelaku lainnya ditangkap tak lama setelah melakukan kejahatan itu.
Tetapi Zhou buron hingga 30 tahun lamanya.
Baca juga: Pria di China Mencoba Kabur setelah Tipu 8 Wanita demi Uang, Tertangkap karena Terjebak di Jendela
Ia baru ditangkap pada 28 Juni 2023 lalu ketika polisi Hubei menangkapnya di selatan kota Guangzhou, tempat dia bersembunyi, Beijing Youth Daily melaporkan.
Ketika petugas membawanya pergi untuk naik kereta kembali ke Hubei, Zhou meminta istrinya untuk menceraikannya dan menikah lagi.
Aksinya terekam dalam video yang kemudian beredar di media sosial.
Ketika sang istri memeluknya sambil menangis, Zhou memberi tahu adik iparnya:
“Perjanjian perceraian ada di sana, suruh kakakmu untuk menandatanganinya."
"Kau harus membujuknya untuk menikah lagi dan tidak menungguku."
"Aku mungkin tidak akan keluar dari penjara.”
Baca juga: Viral di China Bocah Lompat dari Lantai 5 karena Dipukuli Ibunya, UU Perlindungan Anak Jadi Sorotan
Istrinya menjawab tidak setuju berkali-kali sambil menangis.
Ketika Zhou mengulangi perkataannya, "Jangan tunggu aku," istrinya menutup mulutnya dan menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju.
Zhou mengatakan kepada Beijing Youth Daily bahwa dia merasa menyesal atas kejahatan yang dia lakukan 30 tahun lalu.
"Saya menyesal," kata Zhou.
“Saya belum melihat orang tua saya selama ini dan belum menunjukkan bakti saya kepada mereka."
"Saya melakukan hal yang salah ketika saya masih muda."
"Saya seharusnya tidak memukuli dan membunuh orang itu.”
Baca juga: Viral Istri Ceraikan Suaminya yang Derita Aneurisma Otak: Itu Hal Terbaik yang Bisa Saya Lakukan
Video Zhou dan istrinya telah dilihat 30 juta kali di Weibo.
“Semakin bahagia keluarganya, semakin menyesal dia,” kata seseorang.
“Mereka sangat mencintai satu sama lain. Mungkin saat inilah pria itu paling menyesali kejahatannya. Tapi waktu tidak pernah terbalik,” komentar orang kedua.
Ada pula yang menyebut netizen tak semestinya bersimpati kepada pelaku.
“Tidak perlu bersimpati dengannya. Orang yang dibunuhnya tidak memiliki kesempatan untuk memiliki keluarga yang bahagia,” kata warganet lain.
"Jika dia memiliki hati nurani, dia seharusnya menyerahkan diri ke polisi bertahun-tahun yang lalu," komentar orang lain.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)