Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Hujan deras yang mengguyur barat daya Jepang pada Minggu (9/7/2023) malam telah memicu tanah longsor yang menewaskan sedikitnya satu orang dan tiga orang lainnya masih dalam pencarian.
Toyota Motor Corp mengatakan akan menangguhkan sementara operasi shift malam pada Senin (10/7/2023) di tiga pabrik di Fukuoka karena cuaca ekstrem.
Layanan kereta cepat Shinkansen juga ditangguhkan antara stasiun Hakata Hiroshima dan Fukuoka, tetapi dilanjutkan kembali pada tengah hari.
Namun, cuaca ekstrem tidak mempengaruhi aktivitas produksi di pabrik Sony Group, Renesas Technology dan Nissan Motor.
Jepang merupakan negara terbaru yang dilanda cuaca ekstrem. Fenomena ini juga terjadi di berbagai belahan dunia dalam beberapa hari terakhir yang menimbulkan ketakutan baru akan laju perubahan iklim.
"Hujan menjadi sangat deras tidak seperti yang terlihat sebelumnya," kata Satoshi Sugimoto, direktur divisi prakiraan cuaca di Badan Meteorologi Jepang.
Baca juga: Timbulkan Kerusakan Hebat, Cuaca Ekstrem di Cina Diperkirakan Belum Akan Berhenti
Seorang wanita berusia 70 tahun dilaporkan tewas ketika tanah longsor menghantam rumahnya di prefektur Fukuoka, sementara tiga orang hilang setelah tanah longsor menghantam dua rumah di prefektur Saga, lapor lembaga penyiaran publik NHK.
Peringatan cuaca buruk juga telah dikeluarkan Badan Meteorologi Jepang untuk beberapa wilayah seperti prefektur Fukuoka dan Oita, di pulau Kyushu.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Besok, 11 Juli 2023, BMKG: 23 Wilayah Terjadi Hujan Lebat dan Angin Kencang
“Setidaknya delapan sungai telah membanjiri tepiannya dan puluhan tanah longsor telah terjadi,” kata kementerian pertanahan Jepang dalam sebuah pernyataan, Senin (10/7/2023).
Pihak berwenang setempat mendesak puluhan ribu penduduk untuk mengungsi dari daerah yang terancam tanah longsor dan banjir.