News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Relawan INH Ungkap Kondisi Pengungsi di Gaza Hadapi Cuaca  Ekstrem, Angin Kencang, dan Hujan Deras 

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyerahan bantuan dari relawan INH yang berasal dari sumbangan musim dingin dari masyarakat Indonesia untuk pengungsi di Gaza. Saat itu, pengungsi di Gaza harus menghadapi cuaca ekstrem, angin kencang dan hujan deras (dok INH)

 Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musim dingin dan cuaca ekstrem telah tiba, ratusan ribu warga Gaza yang tinggal di kamp-kamp pengungsian kondisinya semakin memprihatinkan.

Tahun ini merupakan tahun kedua mereka tinggal di dalam tenda pengungsian yang jauh dari kata layak akibat agresi dan genosida Israel yang tak kunjung usai.

Laporan dari relawan lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) di Gaza menyebutkan, musim dingin di Jalur Gaza dikenal cukup keras dan bisa sangat berbahaya bagi mereka yang hidup di dalam kondisi pengungsian yang tidak layak.

"Angin kencang, hujan deras, dan suhu yang bisa turun hingga di bawah 5°C membuat banyak keluarga yang tinggal di tempat penampungan sementara menghadapi kesulitan luar biasa," kata  Muhammed Qaddoura, International Program Manager INH dalam keterangannya, Jumat (29/11/2024).

Dikatakannya, tanpa perlindungan yang memadai, akan meningkatkan resiko gangguan kesehatan seperti hipotermia, penyakit pernapasan, dan kondisi kesehatan lainnya karena cuaca dingin yang ekstrem.

Berdasarkan laporan relawan, sebagian besar warga Gaza kini tinggal di kamp pengungsian yang sesak, di mana fasilitas yang ada sangat terbatas.

Banyak dari mereka tidak memiliki akses ke perlengkapan pemanas, selimut tebal, atau pakaian hangat yang cukup untuk melawan suhu dingin.

"Selain itu, kondisi sanitasi yang buruk dan kurangnya pasokan air bersih juga memperburuk situasi kesehatan mereka, menjadikan musim dingin sebagai tantangan besar yang harus dihadapi," katanya.

Dikatakannya, INH telah berupaya membantu masyarakat pengungsi dengan memberikan pakaian hangat dan selimut dalam menghadapi dinginnya cuaca dinegeri tersebut.

"Relawan telah menyalurkan bantuan paket musim dingin berupa selimut dan pakaian hangat untuk warga Gaza yang berada di distrik Jabaliyah, Gaza Utara, cuaca disana saat ini tengah dilanda musim dingin ekstrem," kata Muhammed Qaddoura.

Bantuan musim dingin tahap pertama ini berupa perlengkapan hangat yang terdiri dari  500 paket selimut, 500 pakaian hangat untuk anak-anak dan 500 pakaian hangat untuk wanita.

"Anak-anak dan wanita di Gaza merupakan kelompok rentan karena fisik mereka yang lemah," katanya.

Dikatakannyabantuan yang disalurkan untuk musim dingin pada bulan November 2024 ini sebesar kurang lebih  45,000 dolar AS atau setara dengan Rp. 715 juta.

Bantuan musim dingin ini bagian dari upaya untuk meringankan penderitaan warga Gaza yang terjebak dalam konflik berkepanjangan. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini