TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Keberadaan bos Wagner Yevgeny Prigozhin setelah sempat melakukan pemberontakan terhadap Rusia, masih belum diketahui.
Presiden AS Joe Biden memperingatkan kemungkinan Prigozhin diracun.
Di Jepang, staf konser musik meninggal dunia akibat terkena penyembur air dengan kecepatan 120 km/jam.
Sementara itu, pertama kali dalam sejarah, kontes kecantikan Miss Netherlands dimenangkan oleh seorang transgender.
Namun ia memperolah banyak hujatan karenanya.
Baca juga: Pentagon: Kelompok Tentara Bayaran Wagner Tidak Lagi Signifikan di Ukraina
Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Joe Biden Peringatkan Bos Wagner soal Kemungkinan Diracun: Jika Jadi Dia, Saya akan Hati-hati
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, memperingatkan pemimpin tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, agar berhati-hati.
Joe Biden menyebut bos Wagner itu dapat diracuni.
Selama berbulan-bulan sebelum pemberontakan, Yevgeny Prigozhin memang secara terbuka menghina orang-orang militer Presiden Rusia Vladimir Putin.
Yevgeny Prigozhin menggunakan berbagai umpatan kasar yang mengejutkan pejabat tinggi Rusia.
"Jika saya jadi dia, saya akan berhati-hati dengan apa yang saya makan."
"Saya akan memperhatikan menu saya," ujar Joe Biden, Kamis (13/7/2023), dilansir A News.
"Tapi semua bercanda, siapa yang tahu? Saya tidak tahu."
"Saya rasa tidak ada di antara kita yang tahu pasti seperti apa masa depan Prigozhin di Rusia," sambungnya.
Putin Tawarkan Kesempatan pada Wagner
Sementara itu, Vladimir Putin menawarkan kepada tentara bayaran Wagner kesempatan untuk terus berjuang.
Hal itu disampaikan Putin dalam sebuah pertemuan, beberapa hari setelah pemberontakan Wagner yang gagal.
2. Penyembur Air di Jepang Berkecepatan 120 Km/jam Menghantam Muka, Staf Acara Musik Meninggal
Seorang staf yang mempersiapkan acara musik untuk besok di Konohana Osaka, meninggal dunia setelah mukanya langsung tersembur air berkecepatan 120 km/jam pagi ini (14/7/2023).
Pada pagi hari tanggal 14, saat latihan untuk acara musik yang dijadwalkan di Daerah Konohana, Kota Osaka, air secara tidak sengaja ke luar dari alat khusus yang menyemburkan air mengenai wajah seorang anggota staf laki-laki dan meninggal.
Tempat itu adalah tempat acara di Maishima, Daerah Konohana, Kota Osaka, dan sekitar pukul 11:00 pada tanggal 14 Juli ini.
Seorang penjaga keamanan melaporkan ke pemadam kebakaran bahwa seorang anggota staf laki-laki telah terluka wajahnya dengan peralatan panggung dan tidak sadarkan diri.
3. Bukannya Ukraina, Rusia Malah Menargetkan Tank Barat di Medan Perang
Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan saat ini target prioritas untuk pasukan Rusia di Ukraina adalah tank dan persenjataan buatan Barat.
Putin dalam komentarnya di sebuah televisi pada Kamis (13/7/2023) juga menegaskan bahwa keanggotaan Ukraina di NATO akan mengancam keamanan Rusia.
Dikutip dari Al Jazeera, sementara untuk penyediaan persenjataan dari Barat, hanya akan meningkatkan ketegangan global lebih jauh.
Selain itu, kata Putin, bila Barat terus menyediakan senjata ke Ukraina akan memperpanjang konflik yang sudah ada.
Ketika ditanya tentang keputusan Prancis untuk memasok Ukraina dengan rudal jelajah jarak jauh, Putin mengatakan akan hanya ada kerusakan.
"Ya, mereka menyebabkan kerusakan, tetapi tidak ada yang kritis terjadi di zona perang dengan penggunaannya," kata Putin.
Maka dari itu, target pasukan Rusia di medan perang Ukraina saat ini adalah tank buatan luar negeri.
4. Jadi Transgender Pertama yang Menangkan Miss Netherlands, Rikkie Valerie Kolle Akui Dihujat Netizen
Rikkie Valerie Kolle (22), wanita transgender pertama yang memenangkan Miss Netherlands atau Miss Belanda, awalnya menganggap kemenangannya itu sebagai simbol keterbukaan negaranya terhadap LGBTQ+.
Namun, ia justru dibombardir ujaran kebencian oleh netizen di media sosial, NBC News melaporkan.
Kolle berkata, ia sudah diserang netizen secara verbal setelah memenangkan kontes kecantikan tersebut minggu lalu.
Dalam sebuah wawancara, Kolle berkata ia sedang mencoba berkonsentrasi pada sesuatu yang baik, daripada komentar-komentar jahat di media sosial.
“Saya pikir kami benar-benar diterima... di Belanda, tetapi komentar kebencian menunjukkan sisi lain dari masyarakat kami."
"Saya harap itu adalah peringatan,” katanya kepada Reuters.
“Untuk saat ini, saya sepenuhnya mengabaikannya."
"Saya fokus pada hal-hal baik yang menghampiri saya.”
Komentar negatif itu tidak beralasan, lanjutnya, menambahkan orang-orang menghinanya karena menjadi dirinya sendiri.
(Tribunnews.com)