TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menawarkan pilihan kepada Yevgeny Prigozhin, bos perusahaan militer swasta Wagner, agar kepemimpinannya di Ukraina digantikan oleh Andrey Trochev.
Tawaran ini disampaikan dalam pertemuan pada hari ke-5 di Moskow, setelah upaya kudeta Wagner yang dihentikan pada 24 Juni 2023.
Upaya pengambilalihan Wagner ini disiarkan dalam wawancara Presiden Putin dengan kolumnis Andrei Kolesnikov di surat kabar Kommersant.
Putin mengatakan, bertemu dengan Yevgeng Prigozhin dan 35 komandan Wagner di Kremlin setelah pemberontakan.
Ia berusaha merundingkan persyaratan untuk kelanjutan partisipasi kelompok tentara bayaran dalam perang Rusia di Ukraina.
Pemimpin Rusia itu menawarkan kepada Yevgeny Prigozhin agar mengizinkan tentara Wagner berada di bawah komandan medan perang, Andrey Trochev di Ukraina, namun ditolak oleh bos Wagner itu.
“Mereka semua bisa berkumpul di satu tempat dan terus mengabdi,” kata Putin, dikutip dari The Guardian.
Baca juga: Vladimir Putin Sebut Kelompok Tentara Bayaran Wagner Sebenarnya Tak Pernah Ada
Putin mengatakan, tidak akan ada yang berubah dengan kepemimpinan Wagner yang sebenarnya.
"Tidak ada yang akan berubah untuk mereka. Mereka akan dipimpin oleh orang yang sama yang telah menjadi komandan mereka yang sebenarnya selama ini," lanjutnya.
Tawaran itu mendapat dukungan dari para komandan Wagner, kata Putin.
“Banyak dari mereka menganggukkan kepala ketika saya mengatakan ini. Tapi Prigozhin, yang duduk di depan mereka dan tidak melihat (reaksi mereka), berkata: 'Tidak, orang-orang tidak akan setuju dengan keputusan itu',” kata Putin.
Wagner Dikirim ke Belarus
Baca juga: Terduga Mata-mata Rusia Mengaku Tidak Bersalah di Pengadilan New York
Bagian dari kesepakatan damai antara pemerintah Rusia dan Wagner adalah memberi opsi kepada tentara Wagner yang terlibat upaya kudeta untuk pergi ke Belarusia.
Pada Rabu (12/7/2023), Wagner menyerahkan 2.000 peralatan militer, termasuk tank, kepada kementerian pertahanan Rusia.