TRIBUNNEWS.COM - Dua orang tewas dan enam orang luka-luka dalam penembakan di sebuah lokasi konstruksi di kota Auckland, Selandia Baru pada Kamis (20/7/2023).
Penembak termasuk dalam korban tewas.
Sebelumnya, penembak bergerak melalui lokasi bangunan dan setelah mencapai lantai atas sambil membawa senapan pompa.
Komisaris Polisi Andrew Coster mengatakan, penembak terpojok sekitar 30 menit di dalam gedung di Queen Street.
"Pasukan penyerang bersenjata kami, didukung oleh kelompok taktik khusus, menemukan pelaku di dalam poros lift di mana dia telah membarikade dirinya sendiri, dan berusaha untuk melawannya, setelah mengamankan lantai atas dan bawah," kata Andrew Coster.
"Tembakan lebih lanjut dilepaskan dari pria itu dan dia ditemukan meninggal beberapa saat kemudian," lanjutnya.
Baca juga: Kebun Binatang Miami AS Minta Maaf ke Selandia Baru atas Kesalahan Penanganan Burung Kiwi
Korban Penembakan
Komisaris Coster membenarkan, ada dua orang ditemukan tewas di lantai bawah lokasi pembangunan.
Dia mengatakan petugas polisi yang terluka itu dalam kondisi stabil di rumah sakit dan diperkirakan akan menjalani operasi.
Lima warga sipil mengalami luka sedang hingga serius, meskipun jumlah itu bisa lebih tinggi karena orang mungkin datang ke rumah sakit dalam satu jam terakhir.
"Detail seputar apa yang sebenarnya terjadi masih muncul dan polisi akan terus memberikan pembaruan seputar cedera dan situasinya," tambahnya, dikutip dari ABC Net.
Baca juga: 5 Bulan Pilot Susi Air Disandera KKB Papua, Selandia Baru Dinilai Harus Punya Andil
Kejadian itu telah diatasi dan merupakan insiden yang terisolasi.
"Kami juga dapat menyarankan bahwa ini bukan risiko keamanan nasional," katanya, dikutip dari Channel News Asia.
Menurut informasi terbaru, penembak memiliki riwayat kekerasan keluarga.
“Individu tersebut dikenal terutama karena sejarah kekerasan keluarga,” tambahnya.
Penembakan Jelang Pembukaan Piala Dunia Wanita FIFA
Insiden itu terjadi hanya beberapa jam menjelang pertandingan pembukaan Piala Dunia Wanita FIFA kesembilan di Taman Eden di Auckland pada Kamis (20/7/2023) malam.
Perdana Menteri, Chris Hipkins, mengatakan turnamen sepak bola akan berjalan sesuai rencana.
Ia mengatakan penembakan itu sepertinya adalah tindakan individu dan polisi tidak mencari orang lain sehubungan dengan insiden itu.
"Tidak ada motivasi politik atau ideologis yang teridentifikasi untuk penembakan itu dan karena itu tidak ada risiko keamanan nasional," kata Hipkins dalam konferensi pers yang disiarkan televisi, dikutip dari The Guardian.
Tidak akan ada perubahan tingkat ancaman keamanan Selandia Baru, katanya.
Setelah penembakan itu, sesi latihan untuk tim Italia ditunda karena para pemain tidak bisa keluar dari hotel mereka.
Sementara tim Amerika Serikat mengatakan semua pemain dan stafnya telah dipertanggungjawabkan dan aman.
Beberapa jalan di Auckland ditutup dan semua layanan feri ke kota dibatalkan sementara bus yang melewati beberapa area kota dialihkan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Selandia Baru