Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pada awal Juli 2023, berbagai media melaporkan isi laporan investigasi khusus oleh ahli luar seperti pengacara satu demi satu terkait penipuan klaim asuransi oleh Big Motor perusahaan jual beli mobil bekas Jepang dan kini skandal itu semakin meluas.
"Beberapa tindakan berikut diambil untuk menggelembungkan biaya perbaikan dan secara curang mengklaim uang asuransi sebuah perusahaan asuransi besar Jepang, yang juga banyak diungkapkan masyarakat ternyata sebagai pemegang saham perusahaan Big Motor pula," ungkap sumber Tribunnews.com Senin (24/7/2023)
Beberapa kelakuan curang dan penipuan yang dilakukan Big Motor sedang dalam penyelisikan kementerian transportasi Jepang.
Kasusnya antara lain pecahkan penutup lampu depan lalu klaim ke asuransi. Merusak bodi mobil dengan obeng. Menggosok dengan lilin atau amplas. Menghantam body mobil dengan bola golf ditaruh di dalam kaus kaki untuk memperbesar kerusakan.
Demikian pula suku cadang diganti dengan produk daur ulang, padahal konsumen membeli mobil yang baru.
Big Motor juga melakukan penagihan ke konsumen untuk pekerjaan yang sebenarnya tidak dilakukan.
Selain itu, dari 2.717 kasus yang menjadi subjek survei sampel, 1.198 kasus, atau 44 persen, terdeteksi sebagai kasus di mana diduga ada tindakan yang tidak pantas.
"Hal tersebut semua benar-benar skandal mengejutkan yang dilakukan sebuah perusahaan oleh berbagai tokonya."
Menanggapi laporan tersebut, Big Motor mengeluarkan siaran pers pada 18 Juli berjudul "Permintaan maaf dan laporkan masalah penagihan yang tidak pantas di divisi lembaran logam kami." Hal ini terkait masalah penagihan yang curang untuk asuransi mobil.
Siaran pers ini menerbitkan rincian lengkap dari laporan investigasi. Hanya dua minggu lalu, pada 5 Juli, siaran pers berjudul "Pemberitahuan mengenai penerimaan laporan investigasi oleh Komite Investigasi Khusus" berisi kurang dari 400 karakter.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata akan melakukan dengar pendapat dengan perusahaan di masa mendatang untuk melihat apakah ada dugaan pelanggaran Undang-Undang Kendaraan Angkutan Jalan sehubungan dengan insiden yang terkait dengan laporan ini, dan akan menanggapi dengan tepat berdasarkan hasil.
"Jika itu terjadi, saya pikir itu adalah keterlaluan. Kami juga akan melakukan wawancara langsung dengan pihak perusahaan dan merespon dengan tepat," Ungkap Menteri Transportasi Tetsuo Saito.
Skandal Big Motor juga terungkap lagi saat ini ada yang melaporkan pohon-pohon milik pemerintah di tepi jalan apabila menghalangi papan nama toko Big Motor ternyata telah ditebangi secara sepihak perusahaan tersebut.
Kita tunggu saja jumpa pers yang akan dilakukan Presiden Big Motor dalam waktu dekat ini.
Respon Big Motor kali ini banyak mendapat "tsukkomi" atau tekanan dari media. Meskipun menyebabkan skandal berskala besar, tindakan disipliner terbatas pada "presiden akan mengembalikan 100% gajinya selama satu tahun" dan "wakil presiden akan melepaskan 50% gajinya selama tiga bulan." Tidak ada yang berhenti, tidak ada yang diturunkan pangkatnya, "Apakah itu akan terjadi?"
Selama bertahun-tahun, Big Motor telah mampu "menghasilkan" mencegah terjadinya krisis dengan "mengabaikannya sama sekali". Tapi begitu dibuka, kotak Pandora tidak akan pernah bisa ditutup lagi. Kemungkinan besar perusahaan akan menghadapi situasi yang sangat sulit dalam hal manajemen karena akan didorong ke pers.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.