News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Trending

Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-517: Jurnalis AFP Terluka oleh Serangan Drone Rusia

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang jurnalis dari kantor berita Agence France-Presse (AFP) terluka oleh serangan pesawat tak berawak (drone) Rusia saat melaporkan dari posisi artileri Ukraina, di dekat kota timur Bakhmut, menurut wartawan AFP yang menyaksikan serangan itu. Jurnalis tersebut diidentifikasi sebagai Dylan Collins (35) yang merupakan seorang warga negara AS.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang jurnalis dari kantor berita Agence France-Presse (AFP) terluka oleh serangan pesawat tak berawak (drone) Rusia saat melaporkan dari posisi artileri Ukraina, di dekat kota timur Bakhmut, menurut wartawan AFP yang menyaksikan serangan itu.

Jurnalis tersebut, diidentifikasi sebagai Dylan Collins (35) yang merupakan seorang warga negara AS.

Dia saat ini berdomisili di Lebanon tetapi sedang bertugas di Ukraina.

Pria itu menderita beberapa luka akibat pecahan peluru dalam serangan di kawasan hutan dekat Bakhmut.

Jurnalis tersebut, kemudian dievakuasi ke rumah sakit terdekat.

Dokter mengatakan kondisinya tidak mengancam jiwa.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-516: Putin Klaim Serangan Balasan Ukraina Gagal

BOLA API RAKSASA - Asap dan bola api raksasa muncul dari sebuah ledakan besar di pusat pelatihan militer Rusia di distrik Kirovske, Krimea. Dilaporkan ini menjadi serangan balasan dari pihak Ukraina menggunakan rudal Storm Shadow yang dipasok Inggris. Rusia sebelumnya melancarkan serangan belasan rudal ke wilayah Kota Odesa, Ukraina. (DAILYMAIL.CO.UK)

Wartawan lain di wilayah Zaporizhzhia juga dilaporkan terluka karena serangan munisi tandan Ukraina.

Kremlin menuduh Kyiv melakukan serangan yang disengaja terhadap seorang reporter kantor berita Rusia RIA.

Selengkapnya, simak rangkuman update perang Rusia vs Ukraina hari ke-517 berikut yang dikutip dari The Guardian:

- Rusia Netralisir 2 Drone Ukraina

Rusia mengatakan telah menetralisir dua drone Ukraina di atas Moskow pada Senin (24/7/2023) dini hari.

Satu drone jatuh di dekat Kementerian Pertahanan di pusat kota Moskow.

Para pejabat mengatakan, pesawat tak berawak menghantam bangunan non-perumahan di ibu kota dan tidak ada korban jiwa.

Serangan itu terjadi satu hari setelah Kyiv bersumpah untuk "membalas" serangan rudal Rusia di pelabuhan Laut Hitam Odesa.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-515: Moskow Serang Odesa, Sistem Pertahanan Udara Diaktifkan

Kerusakan yang terjadi pada sebuah gedung pencakar langit di Moskow, Rusia. Gedung ini dilaporkan dihantam oleh drone yang bisa dilumpuhkan, Senin 24 Juli 2023. Drone disebut-sebut menyasar fasilitas intelijen. (DAILYMAIL.CO.UK)

- Rusia Mencoba Membuat Dunia Kelaparan

Gubernur wilayah Odesa Ukraina mengatakan, Rusia sedang mencoba untuk membuat dunia kelaparan dengan memblokir ekspor biji-bijian Ukraina ke pasar global.

Terbaru, serangkaian serangan udara Rusia menghantam infrastruktur biji-bijian di Sungai Danube.

Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, meminta Rusia untuk kembali ke kesepakatan yang memungkinkan ekspor biji-bijian Ukraina ke Laut Hitam yang aman.

- Badan Pengawas Nuklir PBB Temukan Ranjau Anti-personil di Zaporizhzhia

Pada Senin (24/7/2023), Badan Pengawas Nuklir PBB menemukan ranjau anti-personil di area Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia di Ukraina.

Badan tersebut, mengingatkan bahwa hal ini melanggar prosedur keselamatan.

- 30 Kapal Berlabuh di Izmail Ukraina

Hampir 30 kapal berlabuh di dekat terminal pelabuhan penting Izmail Ukraina setelah Rusia menyerang gudang biji-bijian di Sungai Danube pada Senin (24/7/2023).

Serangan udara Rusia pada Senin dini hari melukai tujuh orang dan menghantam infrastruktur di sepanjang Danube.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-513: Oligarki Rusia Eugene Shvidler Gugat Sanksi Terhadapnya

Sungai Danube merupakan rute alternatif penting untuk biji-bijian Ukraina sejak kesepakatan setahun yang memungkinkan ekspor aman melalui Laut Hitam berakhir pekan lalu.

Kyiv mengatakan, serangan itu merupakan perluasan dari kampanye udara yang diluncurkan Rusia baru-baru ini setelah menarik diri dari kesepakatan biji-bijian.

- Kremlin Klaim Katedral di Odesa Diserang Rudal Ukraina

Tanpa memberikan bukti apa pun, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengeklaim katedral di Odesa diserang oleh rudal pertahanan udara Ukraina.

"Angkatan bersenjata kami tidak pernah menyerang fasilitas infrastruktur sosial, apalagi kuil, gereja, dan fasilitas serupa lainnya, jadi kami tidak menerima tuduhan seperti itu, ini adalah kebohongan mutlak," kata Peskov.

"Rusia berhak mengambil tindakan pembalasan yang keras", kata Kementerian Luar Negeri, setelah menuduh Ukraina menyerang Moskow dan semenanjung Krimea yang dianeksasi Rusia dengan drone.

- Jurnalis AFP Kena Serangan Drone Rusia

Seorang jurnalis dari kantor berita Agence France-Presse (AFP) terluka oleh serangan pesawat tak berawak (drone) Rusia saat melaporkan dari posisi artileri Ukraina, di dekat kota timur Bakhmut, menurut wartawan AFP yang menyaksikan serangan itu.

Jurnalis tersebut diidentifikasi sebagai Dylan Collins (35) yang merupakan seorang warga negara AS.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-512: Hindari Penangkapan, Putin Tak Hadiri KTT BRICS di Afsel

Dia saat ini berdomisili di Lebanon tetapi sedang bertugas di Ukraina.

Pria itu menderita beberapa luka akibat pecahan peluru dalam serangan di kawasan hutan dekat Bakhmut.

Jurnalis tersebut kemudian dievakuasi ke rumah sakit terdekat.

Dokter mengatakan kondisinya tidak mengancam jiwa.

- Kremlin Tuduh Kyiv Sengaja Menyerang Jurnalis di Zaporizhzhia

Wartawan lain di wilayah Zaporizhzhia juga dilaporkan terluka karena serangan munisi tandan Ukraina.

Kremlin menuduh Kyiv melakukan serangan yang disengaja terhadap seorang reporter kantor berita Rusia RIA.

"Koresponden perang Rostislav Zhuravlev tewas dalam serangan munisi tandan Ukraina," menurut RIA.

Dia meninggal karena luka-lukanya saat dievakuasi dari operasi militer khusus.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini