News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wartawan Jepang Tuntut Perusahaan Media Bayar Ganti Rugi Rp 583 Juta Terkait Kebebasan Pers

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wartawan Jepang Yoichi Ishikawa secara resmi menggugat Kyodo News dengan menuntut ganti rugi senilai 5,5 juta yen. Foto Yoichi Ishikawa (kiri), yang menggugat Kyodo News, dan Yoichi Kitamura, pengacara yang mewakili Ishikawa.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Wartawan Jepang Yoichi Ishikawa secara resmi menggugat Kyodo News dengan menuntut ganti rugi senilai 5,5 juta yen (setara Rp 583.770.000, kurs 1 yen = Rp 106,14).

Seperti yang dilaporkan dalam tulisannya "The price of self-protection", Ishikawa dilarang mencetak ulang buku tersebut dan dicopot dari pekerjaannya sebagai jurnalis Kyodo News atas buku "Bullying Sanctuary" (Bungei Shunj/November 2022), yang mengikuti kasus bunuh diri intimidasi bully Yuto Fukuura (saat itu berusia 16 tahun) di Kota Nagasaki.

Baca juga: Tuntutan di Pengadilan Tokyo Jepang Dengan Nilai Tertinggi Dalam Sejarah Mencapai 22 Triliun Yen

Pasalnya, dalam bukunya ia mengkritisi sikap pemberitaan Nagasaki Shimbun, (saat itu masih anggota Kyodo News).

"Tim penyelidik resmi pihak ketiga secara jelas menyatakan terjadi bully (ijime) kepada korban Fukuura tetapi pihak sekolah dan Pemda Nagasaki menolaknya," kata Yoichi Ishikawa saat menggelar konferensi pers di Klub Koresponden Asing Jepang (FCCJ) dengan Yoichi Kitamura, seorang pengacara yang mewakilinya, Senin (25/7/2023).

Pada konferensi pers, surat dari orang tua Yuto Fukuura, Saori, dan Daisuke dibacakan.

Wartawan Jepang Yoichi Ishikawa secara resmi menggugat Kyodo News dengan menuntut ganti rugi senilai 5,5 juta yen. Foto Yoichi Ishikawa (kiri), yang menggugat Kyodo News, dan Yoichi Kitamura, pengacara yang mewakili Ishikawa. (Foto Mainichi/Nanami Nakagawa)

Keluarga yang berduka mengkritik keras sikap Kyodo News, dengan mengatakan, "Media sendiri menciptakan situasi di mana yang lemah dikecualikan didiskriminasikan."

Di sisi lain, Kyodo News telah memperkuat pengawasannya terhadap aktivitas bicara eksternal jurnalis.

Menurut dokumen internal perusahaan yang diperoleh Tansa, jurnalis penerbit buku dari perusahaan lain akan diminta menyerahkan naskahnya terlebih dahulu jika dianggap perlu oleh perusahaan. Ini adalah sensor de facto.

"Kyodo sendiri sudah beberapa tahun lalu tampaknya kesulitan keuangan," papar Ishikawa lagi.

Baca juga: Mahasiswa Baru Nodai Jepang Anggota Tim Tinju, Akui Miliki Ganja Ditangkap Polisi

Konferensi pers dimulai pada pukul 14.00 di FCCJ di Tokyo.

Sekitar 20 wartawan hadir dan tiga orang dari Kyodo News juga hadir.

Di awal, Ishikawa menjelaskan keadaan yang menyebabkan gugatan tersebut.

"Inilah yang saya laporkan dalam tema harga perlindungan diri."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini