TRIBUNNEWS.COM - Pejuang Grup Wagner mabuk-mabukan dan berkeliaran di stasiun kereta di Rusia alih-alih pulang, lapor outlet media independen Rusia Mozhem Obyasnit yang dikutip Business Insider.
Setelah pemberontakan mereka yang gagal bulan lalu, banyak tentara bayaran Wagner melakukan perjalanan ke Belarus.
Di Belarus, pemimpin mereka yang diasingkan Yevgeny Prigozhin mendirikan basis pelatihan baru, menurut BBC.
Beberapa pejuang Wagner menerima pelatihan militer untuk dikerahkan ke Suriah dan Afrika, di mana kelompok itu telah aktif selama beberapa tahun.
Sementara yang lainnya dikirim kembali ke Rusia untuk cuti, Mozhem Obyasnit melaporkan.
Tetapi banyak yang tidak pulang dan malah memilih untuk mabuk, lapor outlet tersebut, mengutip grup obrolan publik antara kerabat pejuang Wagner.
Baca juga: Pemimpin Baru Grup Wagner di Belarusia Ternyata Orang Ukraina, Pernah Dikirim ke Suriah dan Libya
Seorang wanita di grup obrolan mengeluh bahwa mereka yang mabuk di stasiun adalah "idiot" karena tidak pulang, menurut terjemahan dari The Daily Beast.
"Mereka minum-minum sesuka hati," tambahnya.
"Kerabat saya menelepon, katanya salah satu dari mereka dibawa pergi dengan ambulans, dia mabuk dan jatuh sakit," kata anggota keluarga lainnya, menurut The Daily Beast.
Orang ketiga menulis: "Keluarga saya ada di rumah, meskipun dia mabuk. Yang lain belum kembali."
Beberapa pejuang Wagner adalah mantan narapidana yang dijanjikan kebebasan jika bertarung melawan Ukraina.
Tetapi sejak pemberontakan yang gagal, beberapa pejuang Wagner dikabarkan kembali ke jalanan.
Salah satu media investigasi Rusia mengklaim bahwa mereka melakukan kejahatan lagi.
Pemberontakan kelompok tersebut terjadi setelah perselisihan berbulan-bulan antara Prigozhin dan kepemimpinan militer Rusia.