TRIBUNNEWS.COM - Arab Saudi akan menjadi tuan rumah KTT perdamaian yang diselenggarakan Ukraina pada awal Agustus 2023.
Pejabat yang berbicara dengan syarat anonim mengumumkan KTT tersebut dimaksudkan untuk mencari cara memulai negosiasi atas perang Rusia di Ukraina.
Dilansir Ap News, pejabat itu menuturkan KTT akan diadakan di kota pelabuhan Laut Merah, Jeddah.
"Rusia tidak diundang," tambahnya.
Beberapa jam usai pejabat itu menuturkan tentang rencana KTT, Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak memastikan KTT perdamaian akan di adakan di Arab Saudi, tapi tidak menyebut lokasi pertemuannya.
“Formula Perdamaian Ukraina berisi 10 poin mendasar, implementasi yang tidak hanya akan memastikan perdamaian bagi Ukraina, tetapi juga menciptakan mekanisme untuk melawan konflik dunia di masa depan,” kata Yermak dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-523: Citra Satelit Potret 300 Tenda Pasukan Wagner di Belarusia
“Kami sangat yakin bahwa rencana perdamaian Ukraina harus diambil sebagai dasar, karena perang sedang terjadi di tanah kami," imbuh pernyataan Yermak.
Pernyataan Yermak menggambarkan 10 poin sebagai “dibahas secara individu dan kelompok dengan perwakilan lebih dari 50 negara hampir setiap minggu.”
Mereka yang ambil bagian dalam KTT itu termasuk Ukraina, Brasil, India, Afrika Selatan, dan beberapa negara lainnya, kata pejabat yang berbicara kepada AP.
Seorang pejabat tingkat tinggi dari pemerintahan Presiden AS Joe Biden juga diperkirakan akan menghadiri acara tersebut, kata pejabat itu.
Rincian tetap berubah dan pejabat itu tidak memberikan tanggal untuk pembicaraan, begitu pula Yermak.
The Wall Street Journal, yang pertama kali melaporkan KTT itu mengutip "diplomat yang terlibat dalam diskusi," mengatakan pembicaraan itu akan berlangsung 5 dan 6 Agustus, dengan sekitar 30 negara hadir.
Baca juga: Rusia Intensifkan Serangan di Ukraina, Satu Warga Sipil Tewas dan Puluhan Terluka
Berita tentang KTT itu muncul setelah penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengunjungi kerajaan itu Kamis (27/7/2023).
Pejabat yang berbicara dengan AP mengatakan KTT itu akan menjadi langkah berikutnya setelah pembicaraan yang berlangsung di Kopenhagen pada Juni 2023.