TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Topan Khanun yang melanda Jepang memutus aliran listrik ke 166.000 rumah di prefektur Okinawa dan Kagoshima, barat daya Jepang, Kamis (3/8/2023).
Bencana ini juga menewaskan dua orang di Okinawa.
Badan Meteorologi Jepang mengatakan badai di Laut China Timur itu mengarah ke barat laut dengan kecepatan lambat dengan hembusan 222 km per jam.
Sebab topan yang bergerak lambat dan terus membawa hujan lebat dan angin kencang, memperpanjang potensi kerusakan.
"Badai diproyeksikan mengubah arah untuk bergerak ke timur menuju daratan negara itu hingga Selasa, tetapi jalurnya tidak ditentukan," kata lembaga penyiaran publik NHK.
NHK melaporkan dua orang dilaporkan tewas di Okinawa, sekitar 1.600 km barat daya ibu kota Jepang, Tokyo, pada Kamis pagi, dimana wilayah itu menjadi tujuan wisata populer.
Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Jepang juga melaporkan ada 41 orang di prefektur Okinawa dan Kagoshima terluka akibat bencana ini.
Bandara Naha, yang terletak di ibu kota Okinawa dan pintu gerbang utama ke tujuan wisata populer, kembali beroperasi pada Kamis setelah ditutup selama dua hari.
Namun, 304 penerbangan dibatalkan, kata kementerian transportasi.
Utilitas lokal Okinawa Electric Power Co mengatakan 160.040 rumah tangga, atau sekitar seperempat dari semua rumah yang tercakup, mengalami pemadaman listrik pada pukul 10.36 waktu setempat (0136 GMT), menurut situs webnya.
Selain itu, pasokan listrik padam untuk sekitar 6.550 rumah tangga di pulau Amami di prefektur Kagoshima, utara Okinawa, pada pukul 9 pagi, menurut Kyushu Electric Power.